Kapolri: Bulan Ramadhan jadi Momentum Berlomba Dalam Kebaikan

Sabtu 01-03-2025,13:00 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa bulan suci Ramadan menjadi momentum bagi umat Muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

"Saat mentari terbit di ufuk timur, niatkanlah setiap embusan napas untuk beribadah kepada Sang Pencipta. Menebarkan kebaikan. Berbuat penuh manfaat untuk mendapatkan rida-Nya," ucapnya dalam video yang diterima di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Momentum bulan Ramadan ini, kata Sigit, juga menjadi momen untuk merekatkan persaudaraan dengan sesama.

"Perekat persaudaraan dengan sesama. Saling melengkapi, saling menjaga, saling menguatkan, bersama membangun bangsa menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045," ucapnya.

BACA JUGA:Gubernur Dedi Mulyadi Prioritaskan Efisiensi Anggaran untuk Kebutuhan Rakyat

BACA JUGA:Menkomdigi Sebut 79,5 Persen Masyarakat Indonesia Gunakan Internet

Oleh karena itu, dengan tibanya Ramadan, bulan yang suci ini pun harus dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta lewat beribadah dan amalan-amalan lainnya.

Pada akhir videonya, Kapolri mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

"Atas nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah. Semoga keberkahan dan ampunan senantiasa menyertai kita semua," ujarnya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, usai diputuskan melalui Sidang Isbat di Gedung Kemenag RI.

BACA JUGA:BMKG: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan Ringan-Berpetir

BACA JUGA:KSP Minta Dinas Kesehatan Setempat Sosialisasikan Satu Sehat untuk CKG

"Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat memimpin konferensi pers penetapan sidang Isbat.

Keputusan ini berdasarkan hilal di sejumlah daerah yang menjadi lokasi pemantauan. Kemenag menggunakan dua metode, yaitu hisab (perhitungan) dan rukyat (melihat langsung hilal).

 

Kategori :