JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Ditjen Pendidikan Islam Kemenag berencana mendirikan Lembaga Pendidikan Internasional. Tujuannya untuk menciptakan generasi yang memilki daya saing di dunia internasional.
Hal dibahas bersama dalam forum diskusi antarlembaga yang dibuka Wakil Menteri Agama Romo Syafi’i di Jakarta, Rabu (12/3). Romo mengatakan, dalam mendirikan lembaga pendidikan, ada dua hal yang perlu menjadi dasar pertimbangan, yaitu siswa dan guru.
“Diskusi kita harus berorientasi dua saja, masa depan anak-anak kita dan kesejahteraan gurunya. Kita harus objektif dalam memilih dan mempertimbangkan, demi masa depan Indonesia,” ujarnya seperti dilansir dari laman Kemenag.go.id, Rabu 12 Maret 2025.
Menurutnya, konsep Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Internasional dapat berupa boarding school atau sistem gabungan yang mengadopsi standar internasional dengan tetap mempertahankan pemahaman keagamaan yang kuat.
BACA JUGA:Kemendikdasmen Imbau Guru Segera Verval Data Rekening Dari Laman GTK
BACA JUGA:Mendikdasmen Tetapkan Empat Jalur Dalam Sistem Penerimaan Murid Baru
"Model ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam, namun memiliki daya saing di dunia internasional," ujarnya.
Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemenag Amin Suyitno, menjelaskan bahwa gagasan mendirikan Lembaga Pendidikan Internasional ini sudah sesuai visi misi dari Menteri Agama dan Wakil Menteri Agama. Ada tiga unsur yang perlu diaplikasikan pada madarasah ini. Pertama, penguatan keagamaan, sebagai ciri khas lembaga pendidikan keagamaan binaaan Kementerian Agama.
“Tentu yang paling utama Tafaquh Fiddin. Ini saya rasa sudah banyak, dan memang ciri khas binaan Kemenag,” ujarnya.
Kedua, penerapan multilingual atau berbagai bahasa asing. Hal ini menurut Suyitno sebuah keharusan bagi lembaga pendidikan yang ingin bersaing dan berbasis internasional. “Jadi sekarang tidak cukup Inggris saja, mungkin perlu juga menguasai Bahasa Mandarin dan bahasa lainnya,” jelasnya.
BACA JUGA:Mendikdasmen: Libur Lebaran Anak Sekolah Dipercepat Jadi 21 Maret
BACA JUGA:Kemenag Segera Implementasikan Kurikulum Cinta Demi Cegah Diskriminasi
Ketiga, penerapan keterampilan entrepreneur atau ilmu berbisnis. Hal ini sejalan juga dengan apa yang sedang dikembangkan Direktorat Pesantren. Diharapkan, dengan ketiga keterampilan tersebut, madrasah internasional ini menjadi lebih memiliki daya saing dan berkarakter.(*)