CIANJUR - Langkah PKS dan PKB menjalin koalisi di Pilkada Cianjur 2020, dinilai Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra cukup baik. Pasalnya kedua partai politik tersebut memiliki karakter solid dan mengakar.
"Meskipun bukan parpol dominan, dengan cara kerja PKS selama ini, koalisi akan menghasilkan dampak cukup signifikan," ujar Dedi kepada cianjurekspres.net, Rabu (19/2/2020).
[caption id="attachment_21517" align="alignnone" width="300"]Bahkan menurutnya, menghadapi dua parpol berbasis Islam tersebut, parpol lain harus segera mengantisipasi cara gerilya baru. Dedi mengatakan, dalam catatan konstelasi politik selama ini, tren PKS cenderung naik.
"Perolehan suara PKS dalam tiap Pilkada dan Pemilu cenderung naik. Sementara PKB cenderung kuat dalam bertahan," katanya.
Sedangkan parpol lain, jelas Dedi, cenderung mengikuti kondisi. "Parpol lain ada masa naik juga turun, menyesuaikan kondisi. Hal itu menandai soliditas PKS lebih baik dibandingkan dengan parpol lain dalam soal gerilya suara," paparnya.
Saat ditanya siapa sosok atau figur pasangan calon bupati dan wakil bupati yang layak diusung PKS dan PKB di Pilkada Cianjur. Dedi menegaskan sekurang-kurangnya mewakil tokoh Islam dan kelompok moderat.
"Sehingga bisa menarik simpati masyarakat Cianjur secara umum," ungkap Dedi.
Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa sepakat untuk membangun koalisi di Pilkada Cianjur 2020. Soal siapa calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung, menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme kedua partai tersebut.