Dilansir melalui nu.or.id, dalam salah satu riwayat ada saat Rasulullah sempat meluruskan pemahaman orang terhadap fenomena gerhana baik itu gerhana matahari maupun Gerhana Bulan.
BACA JUGA:Di KTT COP27 PLN Paparkan Strategi Pembiayaan Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
Al - Mughirah bin Syuaib berkata: “Pada masa Nabi Muhammad SAW pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putra beliau, Ibrahim.” Orang-orang lalu berkata: “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!”, Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya , matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, Shalat dan berdoalah kepada Allah” (Shahih Bukhari, 985)
BACA JUGA:Gerhana Bulan 8 November Mendatang, Kemenag Ajak Umat Islam Sholat Khusuf
Dijelaskan di Dalam Kitab Shahih Bukhari, setidaknya terdapat Tiga sunnah yang bisa dilakukan ketika Gerhana Matahari ataupun Gerhana Bulan terjadi, yaitu:
1. Mendirikan Shalat Sunnah Gerhana
Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan Shalat Sunnah saat Gerhana berlangsung. Baik itu Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan.
2. Perbanyak Sedekah
Untuk Sunnah yang satu ini, sebenarnya tidak perlu dilakukan ketika Gerhana saja. Melainkan memang sangat dianjurkan untuk selalu dilakukan.
3. Berdoa Memohon Perlindungan Agar Terhindar dari Siksa Kubur
Jangan lupa untuk tetap memohon perlindungan Allah SWT agar bisa terhindar dari siksa kubur.
Itulah beberapa sunnah–sunnah Gerhana Bulan Total maupun Gerhana Matahari yang bisa dilakukan.