Banner Disway Award 2025

Antisipasi Krisis Stok Darah, Bupati Cianjur Instruksikan Donor Massal

Antisipasi Krisis Stok Darah, Bupati Cianjur Instruksikan Donor Massal

Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian didampingi Ketua PMI Cianjur, Ahmad Fikri mengunjungi kegiatan donor darah dalam rangkaian acara peringatan Hari Donor Darah Sedunia (HDDS) di UTD PMI Cianjur. (Foto: Akmal Esa Nugraha/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Mengantisipasi krisis stok darah, Pemerintah Kabupaten Cianjur mulai menyusun skema gerakan donor terpadu. 

Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, menginstruksikan para camat dan kepala desa untuk menggerakkan warga di wilayahnya masing-masing agar ikut berdonor.

“Kesadaran untuk donor darah harus terus ditumbuhkan. Saya sudah instruksikan agar ASN ikut donor darah, dan camat serta kepala desa juga harus menggerakkan warganya,” ujarnya usai menghadiri peringatan Hari donor darah Sedunia (HDDS) di UTD PMI Cianjur, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kebutuhan darah di Cianjur tergolong tinggi, sementara ketersediaan darah sering kali tidak mencukupi.

BACA JUGA:Hotel Tirta Dahlia Cianjur Jadi Lokasi Favorit Pembuat Konten Horor

BACA JUGA:Warga dan Pelajar di Kecamatan Leles Cianjur Pertaruhkan Nyawa Lintasi Sungai Cisokan

“Setetes darah bisa menyelamatkan nyawa. Sangat dibutuhkan untuk pasien kecelakaan, ibu yang melahirkan, hingga penderita penyakit kronis seperti leukimia,” ujarnya.

Bupati menyoroti soal kendala anggaran di UTD PMI yang turut memengaruhi pelayanan. Pihaknya berkomitmen akan membantu mencarikan solusi.

“Sudah dibahas dengan Ketua PMI, kita akan cari solusi dan tindak lanjuti kendala-kendala, terutama yang berkaitan dengan anggaran,” ungkapnya.

Ketua PMI Kabupaten Cianjur, Ahmad Fikri, mengungkapkan krisis darah sempat terjadi beberapa pekan terakhir akibat minimnya pendonor. Jumlah stok sempat menipis hanya tersisa sekitar 20 labu darah, sementara kebutuhan harian mencapai 50 labu.

BACA JUGA:Damkar Canjur Tangani 54 Kebakaran Selama Januari-Juni 2025

BACA JUGA:Inspektur Wilayah IV Itjen Kemenimipas RI Kunjungi Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Cianjur

“Paling tinggi kebutuhan berasal dari pasien leukimia yang jumlahnya sekitar 400 orang. Mereka membutuhkan transfusi darah secara rutin setiap bulan. Belum termasuk kebutuhan dari kasus darurat lainnya,” ucapnya.

Ahmad Fikri menyambut baik dukungan dari pemerintah daerah dan berharap kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya meningkat sehingga stok darah bisa kembali stabil.

Sumber: