Banner Disway Award 2025

Hampir Setahun, Warga Babakan Inpres Agrabinta Masih Bertahan di Zona Merah

Hampir Setahun, Warga Babakan Inpres Agrabinta Masih Bertahan di Zona Merah

Sejumlah warga korban pergerakan tanah besar di Kampung Babakan Inpres, Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur nekat bertahan meski berada di zona merah. (Foto: Istimewa)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Hampir setahun berlalu sejak pergerakan tanah besar melanda Kampung Babakan Inpres, Desa Sinarlaut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, pada Desember 2024, namun hingga kini ratusan warga masih menanti kepastian relokasi dari pemerintah daerah sambil bertahan di rumah-rumah rusak yang berada di zona merah.

Sebagian warga memilih memperbaiki rumah yang sudah tidak layak huni, sementara yang tidak mampu terpaksa tinggal di gubuk seadanya dengan risiko tinggi. 

Ridwan, salah seorang warga, mengungkapkan, setiap kali hujan deras turun, mereka kembali mengungsi ke tempat aman, bahkan kegiatan belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibungur 1 kerap diliburkan.

“Saya bersama keluarga tinggal di gubuk reyot dengan dinding terbuka yang hanya ditutup kain gordeng lusuh. Kalau hujan, air masuk ke dalam, sangat tidak nyaman," kata dia kepada wartawan, Senin 15 September 2025.

BACA JUGA:Bantuan Rumah Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Selatan Masih Proses Review BNPB

BACA JUGA:Ini Kata BPBD Cianjur Soal Relokasi Warga Korban Bencana Pergerakan Tanah di Desa Waringinsari Takokak

"Tapi saya tidak punya lahan lain untuk pindah. Kami hanya berharap pemerintah segera merealisasikan relokasi sebelum musim hujan makin deras,” sambung Ridwan.

Bencana pergerakan tanah pada Desember 2024 mengakibatkan 56 rumah rusak berat, satu masjid, serta SDN Cibungur 1 ikut terdampak. Berdasarkan keputusan Pemerintah Kabupaten Cianjur, wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai zona merah dan tidak boleh dihuni kembali. Sebelumnya, pergerakan tanah serupa juga pernah terjadi pada 2017.

Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, memastikan pemerintah berkomitmen menuntaskan relokasi warga terdampak. Saat ini pemerintah desa di minta menyiapkan lahan yang akan dibeli untuk pemukiman baru.

“Relokasi ini prioritas, kami tidak ingin ada korban jiwa jika pergerakan tanah terjadi lagi. Proses administrasi sedang berjalan, desa sudah kami minta menyiapkan lahan dan pemerintah akan membayar sesuai ketentuan,” kata Wahyu.

BACA JUGA:Korban Pergerakan Tanah di Desa Waringinsari Cianjur Menanti Kepastian Direlokasi

BACA JUGA:Didampingi Plt Kadinsos, Bupati Cianjur Serahkan Bantuan Bencana Pergerakan Tanah di Cikalongkulon

Meski demikian, hingga kini masyarakat Babakan Inpres masih menunggu kepastian waktu dan lokasi relokasi, sementara intensitas hujan mulai meningkat di wilayah selatan Cianjur.

Sumber: