Ribuan Jemaah Hadiri Manaqiban di Masjid Agung Cianjur

Ribuan Jemaah Hadiri Manaqiban di Masjid Agung Cianjur

Ribuan orang jemaah dari berbagai daerah di Jawa Barat dan luar daerah, menghadiri manaqiban di Masjid Agung Cianjur, Minggu (25/12/2022). (istimewa)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Ribuan orang jemaah dari berbagai daerah di Jawa Barat dan luar daerah, menghadiri manaqiban di Masjid Agung Cianjur, Minggu (25/12/2022). 

Manaqiban tersebut digelar Madrasah TQN Suryalaya/Sirnarasa Cisiri, Panjalu, Kabupaten Ciamis yang bertujuan menjadi momentum refleksi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, terlebih terjadi musibah bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

BACA JUGA:Nugraha Karya Desa Brilian 2022: BRI Apresiasi Desa Penggerak Ekonomi

Ketua Panitia Manaqib, KH Danial Lutfi Al Mahzumi, menjelaskan, manaqiban tersebut merupakan cita-cita mulia almarhum KH A Shohibulwafa Tajul Arifin atau dikenal Abah Anom yang ingin dilaksanakan di setiap masjid agung di seluruh Indonesia. 

Cita-cita itu kemudian dilanjutkan oleh Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul atau Abah Aos.

"Jadi kita melanjutkan perintah Abah Anom. Tujuannya untuk keberkahan semua. Temanya juga antigempa, gempa dhohir dan gempa bathin," ujarnya kepada wartawan seusai kegiatan di Masjid Agung Cianjur, Minggu (25/12/2022). 

BACA JUGA:Tanggap Darurat Berakhir, Relawan RIMBA Perpanjang Waktu Posko Pendampingan Korban Gempa Cianjur

Dia mengatakan, Gempa dhohir itu bisa dimaknai sebagai musibah bencana seperti yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Sedangkan gempa bathin itu ketika manusia mengalami gempa rasa. 

"Gempa rasa itu merasa tidak diurus oleh Allah SWT. Tidak merasa ditatap. Jadi, hidup semau gue. Nah dengan talqin dzikir ini harapannya semua orang kembali kokoh. Tegak akidahnya, tegak imannya, dan tegak rasanya. Kita punya Allah SWT sehingga harus tunduk kepada-Nya. Kalau urusan kalian tidak selesai-selesai, maka ada urusan kalian yang belum selesai dengan-Nya," tegas Danial atau yang dikenal Ustaz Dani. 

Menurutnya, dzikir ini diyakini akan menyelesaikan semua urusan. Dzikir yang ditalqin-kan paling utama adalah kalimat Laa ilaaha illallah. "Dengan terus diucapkan kalimat ini insya Allah langit kokoh, bumi dan gunung berdiri. Jadi semuanya stabil. Istilahnya untuk menyeimbangkan alam dunia. Ketika tidak ada yang dzikir semua jadi goyang. Ini untuk keberkahan dan kebaikan semua, terutama untuk masyarakat Kabupaten Cianjur," tutur Danial. 

BACA JUGA:Terapkan GCG Terbaik, BRI Jadi Indonesia Most Trusted Companies 2022

Sedangkan, Wakil Talqin Madrasah TQN Suryalaya, DR H Isep Zaenal Arifin, menjelaskan manaqib di Masjid Agung Cianjur merupakan kegiatan perdana. Kegiatan ini sebelumnya sempat tertunda hampir 18 tahun.

"Jadi dulu pengersa almarhum Abah Anom menugaskan Abah Aos membuka setiap masjid agung melaksanakan manaqib. Waktu itu masyarakat belum paham manaqib itu apa. Padahal di dalam manaqib itu ada sembilan paket, laallakum tataqun, maulid maulud, ketahanan NKRI, kejayaan negara. Jadi manaqib itu kan mengungkap riwayat orang-orang saleh," katanya.

Isep yang juga merupakan dosen Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu menjelaskan, di dalam manaqib itu ada dzikir bersama. Ketika dzikir dilaksanakan di suatu tempat, maka merupakan implementasi perintah Rasulallah. Dzikir menjadi sebuah penguat atau pengokoh.

Sumber: