Musim Angin Dimanfaatkan Warga di Pacet Cianjur untuk Bermain Kolecer, Bisa Tidak Pulang Dua Hari
Tampak kolecer atau kincir angin yang terbuat dari bambu berjejer di daerah pegunungan di Pacet, Cianjur.(Ayi Sopiandi/Cianjur Ekspres)--
CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Warga yang tinggal di lereng kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, memanfaatkan musim angin saat ini dengan cara bermain kolecer atau baling-baling bambu.
Hal ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahun saat musim angin tiba di pertengahan Desember sampai memasuki awal tahun baru.
BACA JUGA:Harga Daging Ayam Capai Rp35 Ribu Per Kilogram di Pasar Cipanas Cianjur
"Kalau sudah musim angin seperti ini, biasanya dimanfaatkan warga pendatang untuk bermain kolecer," kata Suryatna (50) warga sekitar, Minggu (25/12).
Dia mengatakan, beberapa tahun ke belakang bersama warga lainnya di Kampung Panagan Desa Sukatani Kecamatan Pacet paling sering main kolecer jika musim angin tiba.
"Bagi pehobi kolecer kalau sudah musim angin seperti ini langsung berangkat ke perbukitan bawa kolecer ke lereng gunung," kata Sumirat.
BACA JUGA:Bupati Herman Suherman Dorong Ramaikan Pasar Induk Cianjur dengan Event Bulanan
Ibo panggilan akrab Sumirat mengatakan, angin yang disertai hujan tidak menjadi penghalang bagi dirinya.
"Mau hujan maupun angin yang penting kami bisa mendengarkan suara gelegar kolecer itu sudah menjadi kesenangan tersendiri," ungkapnya.
Menurutnya, satu buah kolecer bisa menghabiskan uang sebesar Rp700 ribu hingga Rp3 juta rupiah.
BACA JUGA:Ribuan Jemaah Hadiri Manaqiban di Masjid Agung Cianjur
"Kadang kalau suaranya bagus dan terdengar menggelegar bisa jadi dibeli orang bahkan hingga jutaan rupiah," jelasnya.
Dia mengatakan, kalau sudah mendengarkan suara kolecer bisa jadi tidak pulang selama dua hari dua malam.
"Pokoknya kalau sudah main kolecer itu lupa segalanya, hujan sekalipun tidak perduli," jelasnya.
Sumber: