25.000 Keluarga Sudah Terima Dana Stimulan Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa di Cianjur

25.000 Keluarga Sudah Terima Dana Stimulan Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa di Cianjur

ANTREAN : Korban gempa antre pencairan dana stimulan perbaikan rumah terampak gempa di Bank Mandiri--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin kembali menegaskan, jika penyaluran dana stimulan perbaikan rumah rusak akibat gempa bumi dilakukan secara bertahap. 

Diketahui, penyaluran dana stimulan yakni Rp15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp30 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp60 juta untuk rumah rusak berat. Seluruhnya, ditahap awal pencairan, penerima bantuan hanya akan menerima 40 persen dari total bantuan.

BACA JUGA:Kementerian PUPR Targetkan 200 Rumah Relokasi Korban Gempa di Cianjur Selesai Akhir Bulan Ini

“Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, rumah yang rusak berat tadinya menerima Rp50 juta, sekarang Rp60 juta. Rumah rusak sedang yang dulu aturannya dapat Rp25 juta, untuk Cianjur ini dinaikan jadi Rp30 juta. Yang ringan tadinya Rp10 juda jadi Rp15 juta,” kata Ma’ruf Amin saat berada di komplek Huntap Relokasi Relokasi Tahap I di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Rabu (4/1).

Sementara untuk perbaikan pesantren-pesantren yang rusak berat akibat gempa, kaya Ma’ruf, pembangunannya akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara keseluruhan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan kurang lebih sudah ada 25.000 kepala keluarga (KK) yang telah menerima dana stimulan perbaikan rumah rusak akibat bencana di tahap satu dan dua.

BACA JUGA:Waspada COVID-19 Usai PPKM Dicabut, Wapres : PeduliLindungi Masih Berlaku

“Kita sudah masuk ke tahap tiga, mudah-mudahan ini bisa selesai semua. Pendataanya pun sudah selesai, total rumah rusak hampir 60.000 rumah, yang rusak berat sendiri hampir 18.000 rumah,” ujar Suharyanto.

Dirinya menargetkan penyaluran bantuan dana stimulan perbaikan rumah rusak akibat bencana tahap tiga pada Januari 2023. Namun jika masih ada tambahan data pada tahap ketiga tersebut, maka seluruh dana bantuan akan dicairkan di bulan Februari 2023.

“Tentu saja pencairannya tidak bisa langsung 100 persen. Sebagaimana petunjuk pak Presiden, untuk pencairan tahap pertama 40 persen dulu dari total bantuan,” ujarnya.

BACA JUGA:Pengungsi Gempa Cianjur Berharap Logistik Tambahan, Pemkab-BNPB Pastikan Stok Aman hingga Sebulan

Sementara untuk teknis pembangunan rumah rusak berat. Pertama, bisa dilakukan oleh pemilik rumah jikalau mampu sembari didampingi konsultan dari Kementerian PUPR. “Nanti dibangun sama yang punya rumah, tentu saja didampingi oleh Kementerian PUPR agar yang dibangun adalah ruah tahan gempa (RTG),” jelas Suharyanto.

Kedua, bagi yang tidak mampu membangun sendiri, lanjutnya, akan dibanto oleh TNI, Polri ataupun BNPB. Sementara yang ketiga akan dibangun oleh pihak ketiga yang merupakan aplikator-aplikator yang selama ini membantu masyarakat dalam pembangunan RTG di beberapa wilayah Indonesia.

Sumber: