Warga Kampung Ciguha Naringgul Cianjur Turun Temurun Membuat Anyaman Bambu

Warga Kampung Ciguha Naringgul Cianjur Turun Temurun Membuat Anyaman Bambu

ANYAMAN BAMBU: Tampak ibu-ibu di Kampung Ciguha, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Cianjur sedang menganyam bambu. --

CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Warga Kampung Ciguha, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, sudah turun temurun menjadi perajin anyaman bambu. Seperti tempat nasi (boboko), ayakan, hihid (kipas) nyiru, dan juga aseupan (tempat masak nasi). 

Karmanah (35) salah seorang warga Kampung Ciguha, mengatakan, setiap hari dirinya membuat anyaman bambu dan belajar dari orang tuanya sejak kecil. "Kerajinan anyaman ini memang sudah turun temurun," katanya. 

BACA JUGA:Arsitek ITB Bangun Puskesmas Darurat Berbahan Kayu di Lokasi Gempa

Dirinya mengungkapkan, kerajinan anyaman bambu tersebut juga bersama warga lainnya untuk dikumpul lalu hasilnya akan dijual ke pasaran. "Untuk tambah-tambah penghasilan juga lumayan," kata Karmanah. 

Anyaman tersebut dibuat dari bahan bambu Gombong, dan dipotong kecil-kecil laku dikupas lagi hingga tipis agar memudahkan proses anyaman. 

"Untuk pemasarannya, kita jual ke pasar langsung dan ada yang datang memesan melalui Bumdes," papar Karmanah.

BACA JUGA:KM Communication Sajikan Konsep Event Organizer Fresh dan Out of The Box

Sementara itu Kepala Desa Malati, Hendra Irawan mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi agar kerajinan anyaman bambu terus berkembang. "Kerajinan anyaman bambu berada di Kampung Ciguha dan telah ada sejak turun temurun," jelasnya. 

Hendra mengatakan, sebagian besar dari warga desanya bekerja sebagai pengrajin anyaman sebagai sumber penghasilan."Bahan bakunya berasal dari bambu gembong yang ditanam warga," katanya.

"Dengan dibukanya kerajinan anyaman di kampung Ciguha diharapkan dapat perhatian khusus pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat," pungkasnya.

Sumber: