Jokowi Sebut Sensus Pertanian Mestinya Setiap Lima Tahun

Jokowi Sebut Sensus Pertanian Mestinya Setiap Lima Tahun

ilustrasi pertanian.(pixabay)--

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menilai mestinya pelaksanaan sensus pertanian setiap lima tahun. 

Hal tersebut diutarakan Jokowi dalam pencanangan pelaksanaan Sensus Pertanian tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (15/6). 

BACA JUGA:Pascagempa Cianjur, PUPR Perbaiki 278 Bangunan Layanan Publik

Jokowi menegaskan, data yang akurat sangat diperlukan untuk memutuskan sebuah kebijakan yang tepat, salah satunya dalam sektor pertanian.

“Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat. Sering kita kedodoran di sini. Lahan pertanian kita berapa, butuh pupuk berapa, sering data itu tidak siap dan akurat. Kenapa sensus pertanian ini dilaksanakan, dilakukan? Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak sehingga butuh akurasi kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data,” ujarnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peran yang sangat strategis. Menurutnya, pelaksanaan sensus pertanian harus dilakukan untuk menghasilkan data yang akurat dan terpercaya.

BACA JUGA:Raih WTP Empat Kali Berturut-turut, Bupati Cianjur: Jangan Sekali-kali Bermain Anggaran APBD

“Sensus pertanian ini menyangkut pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, semuanya akan dilakukan sensus di situ karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang sangat strategis. Data yang ada di saya menyumbang 11,8 persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” katanya. 

Jokowi mengatakan, bahwa untuk memutuskan sebuah kebijakan diperlukan data terkini. Dia menilai, setiap tahun terdapat perubahan yang terjadi sehingga data terbaru sangat diperlukan.

“Ini sudah pelaksanaan terakhir 10 tahun yang lalu. Menurut saya juga kelamaan, sudah berjalan berubah setiap tahun, keputusannya masih pakai data 10 tahun yang lalu. Mestinya ini setiap lima tahun lah, biayanya juga enggak banyak, mungkin Rp3 triliun-an lah. Tapi penting, bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya enggak akurat yang paling update, terkini,” tuturnya.

BACA JUGA:Jalan Diperbaiki, Warga Ucapkan Terima Kasih Kepada Gubernur Jabar

Jokowi juga mengingatkan, bahwa sektor pertanian juga merupakan sektor yang krusial. Selain itu, Presiden melanjutkan, sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, termasuk dalam penyediaan lapangan kerja.

“Kita tahu krisis pangan di mana-mana, 345 juta orang di dunia sekarang ini terancam kekurangan pangan dan kelaparan karena perubahan iklim, karena perang. Oleh sebab itu, sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depan, peran yang sangat strategis ke depan, dan juga menyediakan lapangan kerja 40 juta orang hidup di sektor ini. Ini sudah 29 persen dari total angkatan kerja, banyak sekali,” katanya. 

BACA JUGA:Ridwan Kamil: 2023 dan 2024 Tahun Ngaspal Jalan

Sumber: kemendagri.go.id