Dolar AS Sentuh Rp16.000, Pemkab Cianjur Harus Lakukan Langkah Antisipasi Tangani Inflasi

Dolar AS Sentuh Rp16.000, Pemkab Cianjur Harus Lakukan Langkah Antisipasi Tangani Inflasi

Pengamat Ekonomi Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur, Irfan Sophan Himawan. --

"Meski dengan janji imbal hasil lebih rendah, alokasi masyarakat kepada tabungan akan beralih ke deposito dan pasar uang," katanya. 

Dosen Fakultas Ekonomi KNPI Cianjur ini, menjelaskan, Pemerintah tentu perlu melakukan langkah antisipatif dalam menangani inflasi. 

"Jangan sampai memberikan efek domino, mengingat laju inflasi yang terjadi di dunia cukup tinggi, bahkan ada negara yang mencapai hiperinflasi," tegas Irfan. 

Menurutnya, langkah-langkah yang bisa dilakukan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mencegah terjadinya inflasi, diantaranya, mengoptimalkan Sinergitas antara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jabar maupun TPID Kabupaten Cianjur dan konsisten dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. 

Lalu, melakukan sosialisasi dan komunikasi publik yang tidak membuat masyarakat dan pengusaha Cianjur panik. 

"Berperan aktifnya Satgas Pangan di Cianjur yang selalu update melaporkan harga dan ketersediaan komoditas, termasuk misalnya berkoordinasi dengan Bank Indonesia tentang Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), baik harga di Pasar Tradisional maupun Pasar Modern," katanya. 

Lebih lanjut Irfan mengatakan, Pemkab Cianjur harus mengoptimalkan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen. Seperti gerakan menanam cabai, bawang dan lain-lain, sebagai upaya mencukupi  ketersediaan pangan rumah tangga. 

"Gerakan ini perlu diiniasi dari seluruh komponen nasyarakat, seperti PKK, Babinsa, Babinkamtibmas," katanya. 

Termasuk kata Irfan, perlu berkoordinasi dengan BPS dan BI Jabar beserta Provinsi Jawa Barat mengumumkan angka inflasi. Termasuk menjadikan isu pengendalian inflasi sebagai isu prioritas, sehingga seluruh stakeholder bersinergi maksimal. 

"Melakukan pengembangan dan pemberdayaan UMKM termasuk pada Pondok Pesantren (Pontren) sebagai unit usaha pendukung ekosistem ketahanan pangan. Hal ini juga bisa menjadi solusi pengendalian inflasi jangka menengah, mendukung pengentasan kemiskinan, pengangguran termasuk stunting," paparnya. 

Sumber: