Simbol Komitmen Atasi Masalah Lingkungan, Kampung Babakan Cisarua Sindanglaya Cipanas Miliki Reaktor Biogas

Simbol Komitmen Atasi Masalah Lingkungan, Kampung Babakan Cisarua Sindanglaya Cipanas Miliki Reaktor Biogas

Warga Kampung Babakan Cisarua RT 03/RW 13 Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, kini memiliki reaktor biogas. --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Warga Kampung Babakan Cisarua RT 03/RW 13 Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten CIANJUR, kini memiliki reaktor biogas

Ketua Yayasan Cipta Abdi Bangsa, Herry Trijoko dalam keterantan tertulisnya, mengatakan, keberadaan reaktor biogas ini merupakan sebuah langkah inovatif dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya meningkatkan sistem pengelolaan sampah di kawasan. 

"Reaktor biogas yang baru diresmikan ini merupakan simbol komitmen yang kuat untuk menghadirkan solusi inovatif dalam mengatasi masalah lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah di kawasan," katanya, Minggu 28 April 2024. 

Menurutnya, dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, reaktor biogas akan membantu mengurangi dampak negatif dari pembuangan sampah. 

BACA JUGA:Ini Analisis Badan Geologi Terkait Gempa Bumi di Garut

"Sambil memanfaatkan limbah organik menjadi sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan secara produktif," jelas Herry. 

Herry menegaskan, peresmian reaktor biogas ini tidak hanya menjadi momentum untuk merayakan pencapaian penting ini, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di masyarakat. 

"Melalui berbagai kegiatan edukatif dan diskusi, diharapkan masyarakat dapat semakin tergerak untuk turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan," katanya. 

BACA JUGA:Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Terasa Sampai Cianjur, Ini Kata Warga

Sementara itu, Presdir PT. Sedgwick, Ir. Andri DIrgantara, mengatakan, pihaknya sangat bersemangat dengan langkah progresif ini dalam pengelolaan sampah di kawasan. 

"Reaktor biogas tidak hanya memberikan solusi praktis dalam mengelola limbah organik, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemanfaatan energi terbarukan. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," katanya. 

Tidak kalah penting, lanjut Andri, adalah produksi pupuk organik yang dapat di panen setiap hari sebanyak minimal 30 liter perhari. 

"Dari sini menjaga kualitas air dan tanah akan mulai, karena akan mengurangi jumlah pupuk kimia yang masuk tanah berkurang. Kita semua sepakat, bahwa proses ini perlu kerja keras dan berat, merubah penggunaan pupuk pabrikan berubah menjadi pupuk organik, ingat, bila tidak ada yang mulai untuk berubah, tidak akan ada perubahan," tuturnya. 

Dengan peresmian reaktor biogas ini, Yayasan Cipta Abdi Bangsa, PT. Sedgwick dan Pemerintah Desa Sindanglaya berkomitmen untuk terus memperkuat upaya-upaya dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan. 

Sumber: