Anggota DPR Gagas Digitalisasi Pertanian Tingkatkan Akses Bagi Petani

Anggota DPR Gagas Digitalisasi Pertanian Tingkatkan Akses Bagi Petani

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan memaparkan hasil penelitian disertasinya di Kampus Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB), di Bogor, Rabu (11/9/2024). (Foto: ANTARA)--

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menggagas model kebijakan digitalisasi pertanian untuk memberikan akses yang lebih baik bagi petani terhadap informasi dan pasar.

Hal itu diungkapkan Daniel dalam sidang terbuka promosi doktoral dengan disertasi yang berjudul “Rancang Bangun Model Kebijakan Digitalisasi Pertanian Guna Mendukung Peningkatan Kinerja Pertanian” di Kampus Sekolah Bisnis-Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) di Bogor, Jawa Barat, Rabu 11 Septe,ber 2024.

"Melalui penerapan teknologi digital yang terintegrasi dari hulu ke hilir, diharapkan sektor pertanian di Indonesia dapat lebih efisien, produktif, dan mampu bersaing di pasar global," kata Daniel.

Dia menjelaskan dibutuhkan sebuah model kebijakan digitalisasi pertanian dan pengembangan model yang komprehensif untuk mendorong adopsi teknologi digital di bidang pertanian.

BACA JUGA:KPK Sita Uang Tunai dan Barang Bukti Elektronik Usai Geledah Rumah Mendes

BACA JUGA:MTQ XXX/2024 Nasional, Herman Suryatman: Datang Awal ke Venue Pertandingan Kunci Sukses

Karena itu menurut dia, penelitian doktoral yang dilakukannya berfokus di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat sebagai basis membangun model.

Daniel mengungkapkan bahwa hasil penelitian yang dilakukannya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan akademisi dalam membangun ekosistem digitalisasi pertanian yang kuat dan berkelanjutan.

"Selain itu pemerintah diharapkan dapat segera menyusun kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung implementasi digitalisasi pertanian secara luas," ujarnya.

Dia berharap penelitian yang dilakukannya dapat menjadi acuan bagi pengembangan kebijakan pertanian di masa depan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas dan literasi digital petani, serta penyediaan infrastruktur yang memadai.

BACA JUGA:Setpres: Istana di IKN Siap Ditempati Jokowi Hingga Akhir Jabatan

BACA JUGA:Presiden Cermati di Era Digital Semua Orang Bisa jadi Wartawan

Langkah itu menurut dia, diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja pertanian nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan.

Dalam sidang terbuka tersebut, dosen SB-IPB Syamsul Maarif menilai penelitian terkait digitalisasi pertanian sangat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat khususnya untuk perkembangan pertanian dalam negeri.

Dia menilai digitalisasi pertanian membutuhkan dukungan infrastruktur keuangan sehingga petani semakin sejahtera.

Selain itu, dosen SB-IPB Nimmi Zulbainarni menjelaskan bahwa digitalisasi merupakan keniscayaan yang seharusnya dilakukan saat ini. Karena itu menurut dia, sektor pertanian harus bertransformasi ke arah digitalisasi tersebut.

BACA JUGA:Mendagri Dorong Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Menteri AHY Berikan Penghargaan untuk World Bank, WRI, dan Akademisi dalam Konferensi Internasional di Bandung

Dalam sidang terbuka tersebut, dosen penguji menyatakan bahwa Daniel Johan lulus dan menyandang predikat cumlaude dengan nilai IPK 4.0.

Sumber: antara