Kementan: Produksi Padi Triwulan III Capai 43,28 Juta Ton GKG
Kepala BSIP Gorontalo Sumarni Panikkai panen padi hasil program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi gogo dan pompanisasi, di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo. (Foto: ANTARA)--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat bahwa produksi padi nasional pada triwulan III tahun 2024 mencapai 43,28 juta ton setara gabah kering giling (GKG).
"Produksi padi pada Triwulan III tahun 2024 mencapai 43,28 juta ton GKG atau sebesar 78,09 persen dari target 2024 yakni sebanyak 55,42 juta ton," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Yudi menyampaikan bahwa capai tersebut dinilai cukup berhasil, dengan beberapa faktor produksi padi antara lain adanya dukungan gerakan percepatan tanam nasional, fasilitasi pengembangan kawasan padi dalam bentuk saprodi dengan total bantuan seluas 1,1 juta hektar.
Selain itu, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan penanganan dampak perubahan iklim, fasilitasi alsintan pasca panen serta masifnya pendampingan pusat, provinsi, kabupaten/kota dalam gerakan tanam.
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Cianjur Buka Layanan Paspor Simpatik Bagi Calon Jemaah Haji
Kemudian, lanjut Yudi, keberhasilan tersebut juga didukung kegiatan cetak sawah dan pompanisasi yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan dalam upaya percepatan tanam untuk pengamanan produksi.
"Untuk itu, kami akan terus mendukung pengawalan kegiatan pompanisasi agar daerah-daerah yang berpotensi untuk dilakukan percepatan tanam dapat melakukan penanaman, sehingga memberikan kontribusi pada penambahan luas tambah tanam untuk mendukung peningkatan produksi padi 2024," tuturnya.
Yudi menambahkan, pada tahun 2023, produksi padi telah berhasil melampaui target sebesar 52,12 juta ton GKG, yakni mencapai 53,63 juta ton GKG atau 102,88 persen.
Dukungan bantuan pemerintah pada kegiatan budi daya padi seluas 1,10 juta hektar pada tahun 2023 berkontribusi sebesar 10,46 persen terhadap realisasi luas tanam dan luas panen padi nasional.
BACA JUGA:ATR/BPN Mulai Lakukan Pendataan Lahan Program Tiga Juta Rumah
BACA JUGA:Rupiah Merosot di Tengah Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
"Dari luas tanam bantuan pemerintah tersebut berkontribusi terhadap produksi padi nasional tahun 2023 sebesar 9,38 persen," kata Yudi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmen siap memperjuangkan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, dengan fokus pada peningkatan produksi dan perluasan areal pertanian.
“Presiden dan Wakil Presiden menaruh perhatian besar untuk sektor pertanian. Capai swasembada secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya. Saya katakan kami siap dan kami yakin mampu,” kata Amran di Jakarta, Rabu (23/10).
Amran menyampaikan bahwa dirinya bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang kembali melanjutkan kepemimpinan di Kementan siap melakukan upaya maksimal demi mencapai swasembada pangan.
BACA JUGA:Ekonom UI Beri Masukan Pemerintahan Probowo-Gibran
BACA JUGA:SKK Migas Temukan Sumber Gas Berkapasitas 9,45 Juta MMSCFD di Jambi
Ia menegaskan bahwa hal itu sesuai arahan Presiden Prabowo dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029. Pasalnya, Indonesia harus bisa menggapai kedaulatan pangan guna mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
"Di bawah komando kepemimpinan Presiden, kami berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita Indonesia berdaulat pangan," ujarnya.
Sumber: antara