Wamen : UMKM Menuju Pasar Global Perlu Ilmu dan Teknologi
Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moriza membuka Unand Business Maching di Padang, Sumbar. (Foto: ANTARA)--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moriza menyebutkan pengembangan sektor UMKM agar bisa menembus pasar global perlu ilmu dan dukungan teknologi yang simpulnya berada di perguruan tinggi.
"Salah satu program kita di Kementerian UMKM adalah agar produk UMKM bisa menembus pasar global. Namun tentu tidak asal ada produk, lalu dijual saja. Perlu ilmu dan teknologi," katanya di Padang, Sumatera Barat, Senin (9/12), saat membuka Universitas Andalas Business Maching 2024.
Menurutnya, ilmu dan teknologi berada di perguruan tinggi. Karena itu, dukungan dari perguruan tinggi menjadi penting dalam upaya pengembangan UMKM di daerah.
"Unand ternyata telah memulai dengan business maching. Ini patut diapresiasi," ujarnya.
BACA JUGA:Merangkak Naik, Harga Telur Ayam di Pasar Cianjur Sentuh Rp30 Ribu Per Kilogram
BACA JUGA:KCIC Antisipasi Beragam Potensi Kendala Saat Libur Natal-Tahun Baru
Ia berharap apa yang telah dimulai oleh Unand bisa menjadi pintu pembuka bagi transfer ilmu dari perguruan tinggi ke pelaku UMKM di Sumbar sehingga makin banyak yang bisa masuk ke pasar global.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pihak perbankan dan lintas kementerian.
"Dengan Kementerian Perdagangan misalnya, yang memiliki program memperbanyak eksportir termasuk sektor UMKM," ujarnya.
Tetapi ia juga mengingatkan, yang lebih penting dari bisa memasuki pasar global adalah bisa bertahan, karena selama ini kelemahan UMKM yang telah naik kelas itu, tidak bisa bertahan lama. Sangat mudah untuk hilang.
BACA JUGA:Komisi VII DPR Minta Pemerintah Sisihkan Anggaran untuk Pemasaran UMKM
BACA JUGA:Bapenda Cianjur: Minggu Pertama Desember 2024 Penerimaan Pajak Capai 95 Persen
"Salah satu yang bisa membuat UMKM bisa bertahan di pasar global adalah penerapan nilai Loyalitas Integritas Disiplin dan Inovatif (LIDI)," katanya.
Sementara itu Rektor Unand, Dr. Efa Yonedi menyebut pihaknya memiliki aplikasi Unand hub yang bisa diunggah oleh pelaku UMKM. Melalui aplikasi itu, pelaku UMKM bisa berkonsultasi dengan para pakar yang ada di Unand.
Sementara itu terkait Unand Business Maching, ia menyebutkan adalah usaha untuk menyambungkan antara hasil riset dari peneliti Unand dengan pengusaha dan investor.
Ia mengatakan, hasil riset akan mati jika tidak dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan pemerintahan maupun swasta.
Sumber: antara