PHRI Cianjur Sebut Tingkat Hunian Hotel Selama Libur Nataru Turun

PHRI Cianjur Sebut Tingkat Hunian Hotel Selama Libur Nataru Turun

Ketua PHRI Cianjur Nano Indrapraja.--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, mencatat tingkat hunian hotel selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 rata-rata hanya 33 persen. 

Ketua PHRI Cianjur Nano Indrapraja, mengatakan, kondisi ini bukan hanya berbicara di Kabupaten Cianjur saja, tetapi di 27 kabupaten/kota pun kurang lebih sama, hanya beberapa daerah yang bisa lebih baik. 

"Tentunya tahun ini Nataru liburannya tidak sebaik tahun lalu, kami mendata sejak 23 Desember 2024 jelang liburan Natal hingga tahun baru 31 Desember 2024 kemarin tercatat hanya 33 persen tingkat hunian rata-rata hotel anggota PHRI Cianjur," katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis 2 Januari 2025

Menurutnya, kondisi ini sungguh miris. Nano mengatakan, wisatawan bukan berarti tidak berkunjung ke puncak, namun lebih memilih wisata yang pulang hari. 

BACA JUGA:Rumah Jurnalis di Cianjur Dibobol Maling, Dua Handphone dan Uang Tunai Rp5 Juta Raib

BACA JUGA:Siapkan Puluhan Miliar untuk Menata Trotoar, Bupati: Kita Ingin Buat Malioboronya Cianjur

"Jadi seperti yang kunjungan wisata tiket masuk ke Sevillage, kemudian ke The Nice Funtastic Park, kemudian yang kalangan menengah ke atas mereka lebih memilih liburan ke luar negeri," katanya. 

"Sementara, paket-paket teman-teman di sini sudah ada yang menjual dua malam. Anggota kami juga seperti Le Eminance berteriak untuk tahun ini pada H-2 dia masih di posisi 40 persen, biasa H-2 dia sudah 90 persen. Ini kendala tahun ini menghadapi liburan Nataru," sambung Nano.

Dia mengungkapkan, tingkat hunian hotel saat libur Nataru tahun lalu tercatat mencapai kurang lebih rata-rata 57 persen. Awalnya, Nano memprediksi bahwa akan semakin membaik, namun faktanya malah menurun hampir 20 persen.

"Memang seperti terlihat kemacetan, tapi salut dengan Polres Cianjur. Saya sudah melihat beberapa tahun ke belakang pengaturan lalu lintas. Menurut saya itu sudah lebih baik, cuma para wisatawan sekarang lebih memilih yang pulang hari dan sebagian menengah ke atas ke luar negeri," katanya. 

BACA JUGA:Penerimaan Pajak 2024 Capai 104,7 Persen, Sekda Cianjur Apresiasi Kinerja Bapenda

BACA JUGA:Puncak Resort International: New Year Glow in The Dark 2025

Selain itu, Nano juga mengeluhkan banyaknya villa yang menurutnya ilegal, dan menawarkan harga lebih murah dengan fasilitas yang wah, sehingga menjadi pesaing. Dirinya menegaskan, perlu ada sikap dari pemerintah terkait hal itu karena menjadi pesaing bagi pihaknya dan sampai saat ini permasalahan tersebut belum juga terpecahkan.

"Pemerintah harusnya lebih tegas. Iya memang ini sudah lama didiamkan, sudah menjadi kebutuhan nafkah mereka. Jadi berbagai macam strategi marketing sudah dilakukan," tutur Nano. 

Sumber: