Minat Dokter Spesialis Bertugas di Cianjur Masih Rendah
Ilustrasi Dokter Spesialis. Dinkes Kabupaten Cianjur mengungkapkan masih mengalami kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis antara 10 hingga 15 orang. (Foto: Pixabay)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mengungkapkan masih mengalami kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis. Saat ini, setidaknya dibutuhkan tambahan 10 hingga 15 orang dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah daerah.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, meskipun pihaknya telah membuka kuota penerimaan melalui jalur CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada tahun 2024, minat dari kalangan dokter spesialis untuk bertugas di Cianjur masih sangat rendah.
“Cianjur ini salah satu kabupaten yang kurang diminati oleh dokter spesialis, padahal kita termasuk daerah yang masih memiliki banyak persoalan di sektor kesehatan. Terbukti dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan, Cianjur berada di tiga peringkat terbawah di Jawa Barat,” katanya kepada Cianjur Ekspres, Rabu 2 Juli 2025.
Yusman menurutkan, kebutuhan terbesar saat ini adalah untuk dokter spesialis penunjang, sedangkan kebutuhan untuk dokter spesialis dasar mulai sedikit terpenuhi.
BACA JUGA:Soal Program Sekolah Gratis, Disdikpora Cianjur Tunggu Regulasi Resmi
BACA JUGA:PMI Cianjur Maksimalkan Donor Darah di Peringatan Hari Koperasi
"Secara keseluruhan kekurangan dokter spesialis di Cianjur diperkirakan masih berada di kisaran 30 hingga 40 persen dari total kebutuhan," tuturnya.
“Untuk rumah sakit kelas B seperti RSUD Sayang, memang butuh banyak dokter spesialis. Tapi untuk rumah sakit kelas D, minimal dibutuhkan empat spesialis dasar dan tiga spesialis penunjang. Jadi total kebutuhan prioritas kami saat ini sekitar 10 sampai 15 orang dokter,” sambung Yusman.
Sebagai langkah solusi, lanjut Yusman, Dinkes Cianjur mendorong rumah sakit daerah yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk merekrut langsung dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
“Kami sudah minta kepada direktur rumah sakit untuk aktif dalam pemenuhan kebutuhan dokter spesialis ini. Karena status BLUD memungkinkan mereka merekrut langsung tenaga medis. Tujuannya agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal,” ungkapnya.
Sumber:
