Bagi-bagi E-KTP untuk Siswa Disoal, Disdukcapil: Sehari Bisa Cetak 300 Keping
Cianjurekspres.net - Sejumlah warga di Kabupaten Cianjur menyayangkan pembagian e-KTP kepada siswa-siswi yang dilakukan Plt Bupati Cianjur Herman Suherman saat kunjungannya ke sekolah-sekolah. Pasalnya, mayoritas warga yang sangat membutuhkan untuk keperluan penting sangat sudah untuk mendapatkan e-KTP. Seperti yang dikatakan Aang (26) warga Kecamatan Pacet mengaku, sudah lama ia melakukan perekaman tetapi e-KTP nya belum juga keluar. Saat ini dirinya hanya mendapatkan surat keterangan (Suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur. Dia mengaku, tidak tahu jika saat ini Plt Bupati Cianjur di kegiatan CNL selalu memberikan e-KTP gratis anak-anak sekolah bagi umurnya yang baru mencukupi. "Sebenarnya program bapak Plt bupati itu tidak ada yang salah, akan tetapi sebaiknya juga melihat data berapa banyak warganya yang sudah mendaftar tapi belum juga dapat e-KTP," kata Aang. Hela senada diutarakan Mahyudin (45) asal Cidaun, ia meminta jangan hanya anak sekolah saja yang menjadi prioritas Plt Bupati akan tetapi bagi warga umum lainnya seperti dirinya yang memang warga Cianjur Selatan sangat kesulitan untuk mengurus dan mendapatkan kartu identitas e-KTP. "Sekarang warga itu diwajibkan harus punya identitas diri, salah satunya e-KTP. Tapi untuk mendapatkan itu, susahnya minta ampun. Kalau boleh saya ngasih saran, sebaiknya di setiap desa di Cianjur Selatan bisa untuk memproses e-KTP," katanya. Mahyudin mengaku, dirinya berangkat dari Kampungnya di Puncakbaru-Cidaun pukul 03.00 Wib pagi, tiba di Kantor Disdukcapil pukul 9.00 WIB. "Sengaja saya berangkat dari Cidaun sana pukul 03.00 Wib pagi, saya lewat jalur Bandung sana. Jadi, saya bisa cepat sampai di kantor ini. Tapi, kalau lewat Cianjur mungkin siang hari baru sampe. Tapi alhamdulillah akhirnya urusan saya sudah selesai," katanya. Sementara Nina (19) warga Ciranjang mengaku dirinya sejak pukul 05.00 Wib sudah sampai di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cianjur. Hal ini terpaksa ia lakukan karena ingin mendapatkan antrean pertama untuk melakukan pendaftaran pembuatan e-KTP. "Ini saja sekarang sudah pukul 14.00 Wib, saya belum dipanggil pihak loket antrean," katanya. Adapun kaitan dengan adanya pembagian e-KTP oleh Bupati Cianjur, sebaiknya harus lurus seimbang dengan kebutuhan warga lainnya yang mengantre dari subuh di Kantor Disdukcapil. "Kalau saya tidak jadi permasalahan, tapi sebaiknya Plt bupati itu juga melihat langsung bagaimana kondisi yang sebenarnya kami antre untuk mendapatkan e-KTP," ujarnya. Selain itu Nina pun meminta agar nomer antrean yang ada saat di Disdukcapil agar ditambah lagi kuotanya, dengan begitu banyak warga lainnya yang bisa mendapatkan kartu identitasnya. Baik itu e-KTP, KK, AKTA kelahiran dan lain sebagainya. Terpisah, Ketua LSM Pemantau Pemerintah Pusat dan Daerah (Pemuda) Cianjur, Galih Widyaswara, menyebutkan, pembagian e-KTP kepada para siswa yang cukup umur tidak menjadi permasalahan. Hanya saja, seberapa pentingnya siswa yang punya e-KTP dan untuk apa. "Siswa itu kan masih bisa menggunakan kartu tanda siswa dari sekolahnya untuk sementara. Kalau mereka punya KTP untuk keperluan apa? Alangkah baiknya e-KTP diprioritaskan bagi warga yang benar-benar membutuhkannya untuk mencari kerja, kelangkapan administrasi, dan keperluan penting lainnya," ungkapnya. Terlebih, kata Galih, banyak warga yang mengeluh soal sulitnya mencetak e-KTP meski sudah melakukan rekaman beberapa bulan. Parahnya, antrean di Disdukcapil juga terlihat tidak tertib. "Kasihan warga. Mereka antre dari subuh sampai sore, tapi belum tentu bisa mendapatkan e-KTP. Apalagi rumahnya yang jauh dari pusat kota, seperti wilayah utara dan selatan," kata dia. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cianjur Munajat mengatakan, untuk pencetakan e-KTP yang dilakukan bagi sekolah atau pemilih pemula per harinya kisaran 200 hingga 300 keping. "Kalau pencetakan e-KTP bagi pemilih pemula memang program dari Disdukcapil, adapun kaitannya dengan pembagian yang dilakukan sama bapak Plt Bupati Herman Suherman, itu karena kita membuat laporan hasil kinerja kita ke pimpinan," tutur Munajat saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (12/3/2020). Munajat mengatakan, untuk target pencetakan e-KTP di 2019 lalu sebanyak 37 ribu, saat ini sudah selesai di cetak dan sebagian sudah dilakukan pengiriman ke masing-masing desa. "Target e-KTP untuk umum yang 37 ribu, alhamdulillah sudah selesai kita cetak, saat ini kita mulai melakukan pendistribusian ke masing-masing desa untuk kembali diberikan ke masyarakat," pungkasnya.(*)
Sumber: