Realisasi PAD Kabupaten Cianjur Baru 19,77 Persen
Cianjurekspres.net - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cianjur sampai dengan 2 Juni 2022 ternyata baru mencapai 19,77 persen atau Rp209.470.516.272 dari target Rp1.059.443.482.736. Meski demikian Pemerintah Kabupaten Cianjur optimis target realisasi PAD akan tercapai 100 persen di akhir tahun 2022. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cianjur, rincian realisasi PAD sampai dengan 2 Juni 2022 diantaranya meliputi, sektor Pajak Daerah dari target Rp267.248.060.043 realisasinya Rp68.288.615.381 (25,55 persen). Lalu Sektor Retribusi Daerah dari target Rp52.611.191.385 realisasinya Rp8.230.892.650 (15,64 persen). Sedangkan Sektor Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dari target Rp25.152.779.924 realisasinya Rp10.200.355.843 (40,55 persen), sementara sektor Lain-lain PAD yang Sah dari target Rp714.431.451.384 realisasinya Rp122.750.652.398 (17,18 persen). Baca Juga: BRI Setor Rp27,09 Triliun ke Negara Sepanjang Tahun 2021 "Evaluasi PAD terhadap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) penghasil, capaian (PAD, red) kita sekarang masih di 19 persen. Tapi dari hasil evaluasi, kesiapan para OPD karena memang kemarin terganggu dengan beberapa regulasi. Mudah-mudahan mereka masih optimis di akhir tahun tercapai," ujar Kepala Bapenda Kabupaten Cianjur, Komarudin kepada wartawan usai rapat evaluasi PAD di Pendopo Cianjur, Jumat (3/6) lalu. Komarudin mengatakan, meskipun saat ini realisasi PAD dari sektor pajak daerah baru mencapai 25 persen, namun di bulan depan akan naik menjadi 45 persen karena pembayaran pajak bulan sekarang baru dibayarkan pada bulan depan. "Berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi kita serta pengawasan terhadap wajib pajak, ada sekitar Rp48 miliar akan masuk di bulan depan. Jadi bulan depan capaian (pajak daerah, red) yang sekarang 25 persen, saya pastikan di bulan depan di 45 persen. Sesuai target tahapan pencapaian triwulan pertama itu di 15 persen, triwulan kedua 45 persen, nanti di triwulan ketiga di 75 persen dan triwulan akhir 100 persen tahapan di pajak daerah akan tercapai," paparnya. Baca Juga: Lakukan Kurasi Produk Unggulan, BRI Hadirkan Kembali UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2022 Sedangkan di sektor retribusi, Komarudin menjelaskan, tidak ada tahapan karena memang setorannya setiap hari dan sampai saat ini para OPD optimis akan pencapaian retribusi yang sudah ditargetkan dengan melakukan berbagai inovasi. "Inovasi-inovasi yang dilakukan berdasarkan hasil laporan OPD retribusi terutama, seperti di Pasar GSP sekarang sudah mulai pakai QR Code, jadi mereka bayarnya gesek. Mudah-mudahan juga bisa dikembangkan di pasar yang lainnya, terutama di pasar induk dan rencananya di bulan ini akan coba kita rumuskan dipasangkan di pasar induk," bebernya. Lebih lanjut Komarudin mengungkapkan, khusus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur memaksimalkan PAD dari sektor retribusi mencoba akan menggelar event-event. "Minggu ini katanya direncancanakan ada event penayangan musik live di Cibodas, kalau itu juga diizinkan oleh pihak yang berwenang. Kemudian juga di bulan depan direncanakan ada off road di selatan untuk tingkat nasional. ini juga lagi disusun terkait perizinan memungkinkan atau tidak dengan pihak berwenang yang memberikan perizinan," katanya. Dirinya pun mengungkapkan alasan realisasi PAD 2022 baru tercapai 19,77 persen, karena banyak perubahan regulasi terkait dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. "Sekarang sudah mulai diperbaiki, mudah-mudahan ini bisa berlanjut dan dijalankan di bulan depan, maka OPD penghasil retribusi optimis akan tercapai," ucap Komarudin. Terlebih, Komarudin menegaskan, pihaknya baru menerima Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjelang triwulan II sekitar bulan April dan Mei. Terpisah, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku tetap optimis target PAD tahun 2022 sebesar Rp1.059.443.482.736 akan tercapai. "Harus optimis, karena gini, mungkin ada regulasi yang di tengah jalan tidak bisa narik, tapi mudah-mudahan dari sektor lain bisa menambah," katanya saat dihubungi, Minggu (5/6). Herman menegaskan, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi setiap bulan khususnya bagi OPD-OPD penghasil PAD.(hyt)
Sumber: