Memberatkan dan Repot, Emak-emak di Cianjur Khawatirkan Wacana Konversi Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik

Memberatkan dan Repot, Emak-emak di Cianjur Khawatirkan Wacana Konversi Gas LPG 3 Kg ke Kompor Listrik

Ilustrasi kompor listrik.(net)--

CIANJUR, CIANJUREKSPRES  - Sejumlah emak-emak di Cianjur mengaku sangat khawatir dengan wacana pemerintah mengkonversikan penggunaan gas LPG 3 kilogram ke kompor listrik

Seperti yang diungkapkan ibu rumah tangga asal Kecamatan Haurwangi, Ernawati (45) mengaku, rencana pemerintah tersebut dinilainya sangat memberatkan dan repot. 

BACA JUGA:PLN Fokus pada Program Uji Coba Kompor Listrik

"Mendengarnya saja saya sudah bingung, bagaimana nanti kalau benar itu terjadi mau seperti apa," kata Ernawati, Minggu (25/9). 

Ernawati mengatakan, awal beralihnya penggunaan minyak tanah ke penggunaan gas LPG 3 kilogram saja dinilainya begitu merepotkan karena terkadang sulitnya untuk mendapatkan tabung gas atau mengalami kenaikan harga sehingga menyulitkan kalau bagi rakyat kecil seperti dirinya. 

"Kalau dilihat dari TV memang benar sepertinya praktis, mungkin karena tingkat ekonominya stabil. Terus bagi kami-kami ini bagaimana," katanya. 

BACA JUGA:Cianjur 10 Besar Daerah Historikal Rawan Potensi Bencana Banjir Tertinggi

Ibu rumah tangga lainnya Deudeu (50) asal Cikalongkulon juga berpendapat tarif listrik sekarang ini terus mengalami kenaikan, ditambah lagi daya listrik yang hanya 450 watt sehingga dinilainya sanksi untuk menggunakan kompor listrik. 

"Kan sudah ada kulkas, dispenser, aquarium, setrikaan, lampu rumah yang setiap malam harus menyala, ditambah lagi sekarang program kompor listrik jadi kalau bagi saya pribadi sulit untuk beralih ke serba listrik," ungkapnya.

Menurutnya, untuk pengalihan penggunaan gas LPG 3 kilogram ke kompor listrik juga dinilai apa begitu menjamin aman untuk keselamatan atau pengguna. 

BACA JUGA:Tebing Cikangkareng di Kecamatan Leles Cianjur Longsor dan Tutupi Jalan

"Mungkin saja sekarang kalau memang program kompor listrik ini berjalan, akan tetapi bagaimana jika masyarakat tetap dengan penggunaan gas LPG 3 kilogram karena dinilai sudah terbiasa," paparnya. 

Sementara itu Ibu rumah tangga asal Cipanas Rokayah (42) juga turut mengomentari soal wacana pemerintah yang akan mengalihkan penggunaan gas ke kompor listrik. 

"Bagi saya pribadi, sebetulnya tidak menjadi soal kalau memang biaya listriknya ditanggung pemerintah, tapi kalau memang kami-kami juga yang direpotkan mending yang sudah ada saja lebih simpel," ujarnya. 

Sumber: