BPBD Sebut Jembatan Penyeberangan di Cianjur Selatan Rusak Berat

BPBD Sebut Jembatan Penyeberangan di Cianjur Selatan Rusak Berat

PENYEBERANGAN: Rakit menjadi sarana utama pasca jembatan rusak terbawa banjir sebagai sarana penyeberangan warga di Cianjur selatan.--

CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebut cuaca ekstrem masih melanda Cianjur, dan mengakibatkan beberapa fasilitas umum seperti jembatan penyeberangan pun mengalami rusak berat akibat terbawa banjir. 

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Cianjur Asep  Sudrajat mengatakan, pasca terjadinya bencana banjir di beberapa titik di wilayah Cianjur selatan (Cisel) banyak fasilitas umum yang mengalami rusak seperti jembatan penyeberangan. 

BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, PDIP Cianjur Rangkul Milenial Jadi Kader

"Iya benar, kami dari BPBD sudah melakukan asesmen di beberapa titik yang terjadi bencana seperti di Cianjur selatan," kata Asep, Kamis (6/10). 

Asep mengatakan, hingga sejauh ini pasca terjadinya bencana banjir yang menyebabkan beberapa jembatan rusak, pihaknya sudah memberikan bantuan baik itu rakit untuk penyebrangan aktivitas warga, dan juga memperbaiki jembatan sementara dengan cara menggunakan kayu. 

"Sebenarnya sudah kami rekap berapa jumlah jembatan yang rusak ke Disperkimtan, adapun BPBD juga turut memberikan kontribusi dengan cara memberikan bantuan rakit belum lama ini karena tidak adanya jembatan penyeberangan," katanya. 

BACA JUGA:Disdik Cianjur Segera Perbaiki Bangunan SMP di Campaka, Kabid SMP: Biayanya Masih Dihitung

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pelajar SMPN 2 Sindangbarang bertaruh nyawa untuk berangkat dan pulang ke Sekolah karena harus naik rakit, lantaran jembatan yang hanya satu-satunya itu rusak karena diterjang banjir.

Kondisi memprihatinkan ini terlihat di Kampung Loajajar RT 01/RW 03, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang. 

Berdasarkan informasi, dampak dari banjir bandang, pada tanggal 24 september 2022 lalu, satu-satunya akses yaitu melalui jalan Cikomeng Desa Muaracikadu tidak bisa dilewati karena longsor, yang mengakibatkan warga Kampung Cisuba dan Loajajar sulit untuk beraktivitas.

Kepala Desa Muaracikadu Kecamatan Sindangbarang, Surahman mengatakan, pelajar tersebut melewati sungai dengan menggunakan rakit karena tidak ada akses lain.

"Akses jalan Desa putus karena longsor dan banjir beberapa minggu lalu, jadi menuju kawasan tersebut ada empat titik akses putus," kata Surahman. 

Surahman mengatakan, para pelajar tersebut merupakan pelajar Siswa SMPN 2 Sindangbarang, sementara siswa-siswi ini berasal dari Kedusunan Loajajar Desa Muaracikadu. 

"Rakit tersebut penghubung antar Desa (Muaracikadu dan Girimukti). Letak Bangunan SMP ada di kampung Simpang Desa Girimukti," tuturnya.

Sumber: