Film Before, Now & Then (Nana) Tayang di Bandung, Begini Kesan Ridwan Kamil

Film Before, Now & Then (Nana) Tayang di Bandung, Begini Kesan Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menonton film Before, Now and Then (Nana) di XXI Cihampelas Walk, Selasa (18/10). (istimewa)--

“Film periodik Indonesia selalu terkait dengan sesuatu yang besar atau tentang seorang tokoh penting, sedangkan ketika saya mengerjakan ini saya ingin menceritakan seorang tokoh perempuan pada umumnya, seperti nenek kita, kakak kita atau ibu kita, yang bisa disayangi dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Kebetulan saja ia hidup di masa itu. Tapi kita juga bisa berefleksi dengan masa itu dan masih bisa terhubung dengan masa kini. Saya ingin membuat jembatan dari masa lalu ke masa sekarang," ujar Kamila Andini.

BACA JUGA:Kekurangan Lokal, Murid SDN Bangbayang 2 Cianjur Terpaksa Belajar Bergiliran dan Lesehan

"Perempuan adalah korban zaman yang paling nyata. Tapi di setiap zaman, selalu ada sosok perempuan yang tidak pernah sekalipun menjadikan dirinya korban, meskipun tetap tidak lepas dari pengorbanan,' katanya menambahkan. 

"Nana adalah kisah perempuan yang menjadi korban sebuah era; perang, politik, pemberontakan dan kehidupan sosial patriarki yang ingin mencari arti kebebasannya sendiri."

Untuk memperkuat suasana ada banyak unsur seni, salah satunya penggunaan lagu berbahasa Sunda yang diproduksi sekitar tahun 1960-an yang berjudul Djaleleudja, lagu ini diproduksi oleh Jamin Widjaja dan Indrawati Widjaja dari Bali Records (Musica Studio’s).

Sumber: antara