Banner Disway Award 2025

Gigi Sakit Tak Lagi Panik, Ada JKN!

Gigi Sakit Tak Lagi Panik, Ada JKN!

Bagia Maulana Patah (24), salah satu warga Desa Ubrug, Kabupaten Sukabumi. --

“Kalau bayar sendiri pasti mahal. Tapi dengan JKN, saya bisa dapat perawatan dari awal sampai akhir tanpa takut soal biaya,” tambahnya.

Selain mendapatkan layanan kesehatan langsung, Bagia juga aktif menggunakan aplikasi Mobile JKN yang ia unduh di ponselnya. Menurutnya, aplikasi ini memudahkan berbagai keperluan administratif tanpa harus langsung ke kantor BPJS Kesehatan.

“Saya pakai buat antrean online, jadi datang ke fasilitas kesehatan tinggal sesuai jamnya. Enggak perlu nunggu lama-lama di ruang tunggu,” ujarnya.

Ia juga menggunakan fitur untuk mengubah data kepesertaan, seperti pembaruan nomor HP dan alamat tempat tinggal, yang sebelumnya harus dilakukan di kantor cabang.

“Dulu harus ke Kantor BPJS Kesehatan buat ubah data, sekarang dari HP juga bisa. Tinggal isi data, kirim, selesai. Saya merasa terbantu sekali karena waktunya fleksibel,” kata Bagia

Selain Mobile JKN, Bagia juga pernah menggunakan layanan WhatsApp Pandawa saat ingin mendaftarkan adiknya sebagai peserta mandiri JKN. Ia hanya perlu mengirimkan dokumen lewat pesan dan mengikuti instruksi secara online.

“Adik saya baru lulus kuliah dan belum kerja, jadi saya bantu daftarkan lewat Pandawa. Prosesnya cepat, respons petugasnya juga jelas,” ungkapnya.

Bagia menambahkan, keberadaan layanan seperti WhatsApp Pandawa sangat penting bagi masyarakat desa yang memiliki keterbatasan akses ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan.

“Kami yang tinggal jauh dari kota bisa urus semuanya dari rumah. Enggak perlu izin kerja atau ongkos ke kota,” tuturnya.

Dengan semua kemudahan yang ia rasakan, Bagia kini rutin menyarankan teman dan keluarganya untuk aktif menjadi peserta JKN dan memanfaatkan layanan digital yang tersedia.

“Banyak orang belum tahu kalau semuanya bisa dilakukan dari HP. Padahal layanan ini benar-benar membantu, apalagi saat kita sakit,” katanya.

Bagi Bagia, JKN adalah jembatan menuju akses kesehatan yang adil dan layak. Perjalanan dari rasa sakit akibat gigi berlubang, hingga mendapatkan perawatan hingga tuntas, adalah bukti bahwa sistem ini bekerja.

“Dari tambal gigi sampai kontrol, semua ditanggung. Ini bukti negara hadir dan melindungi kita semua,” tutup Bagia dengan penuh semangat.(*)

Sumber: