Banner Disway Award 2025

Dinkes Cianjur Pastikan Tiga Bersaudara Yang Alami Gangguan Jiwa Mendapatkan Pemeriksaan dan Perawatan

Dinkes Cianjur Pastikan Tiga Bersaudara Yang Alami Gangguan Jiwa Mendapatkan Pemeriksaan dan Perawatan

Rizki Nurpalah (depan), dan Ai Yulianti (belakang), warga Kampung Sabandar Kidul, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, mengalami gangguan kejiwaan sejak beberapa tahun lalu, tampak diam sambil duduk di dalam rumahnya. Jumat (5/9/2025)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan, memastikan pihaknya akan segera mengecek tiga bersaudara yang mengalami gangguan jiwa di Kampung Sabandar Kidul RT 01/RW 03, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Namun sebelumnya, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Puskesmas Karangtengah.

“Nanti saya sampaikan ke Puskesmas agar dicek ke lapangan. Program kesehatan jiwa di Puskesmas memang ada, termasuk edukasi dan pemeriksaan,” kata Made saat dihubungi Cianjur Ekspres.

Menurutnya, jika pasien sudah memiliki jaminan kesehatan (JKN), maka perawatan di rumah sakit jiwa tidak akan membebani keluarga. “Kalau sudah punya jaminan kesehatan, biaya perawatan ditanggung. Biasanya hanya urusan pengantaran dan pendampingan yang menjadi kendala. Itu bisa dikoordinasikan antara Puskesmas dengan desa,” ujarnya.

BACA JUGA:Tiga Bersaudara di Cianjur Alami Gangguan Jiwa, Warga Harap Dirawat di RSJ

BACA JUGA:Puluhan Warga Kecamatan Cugenang Cianjur Alami Gangguan Jiwa, Ini Penyebabnya

Made mengatakan, tindak lanjut apakah pasien perlu rawat jalan atau rawat inap akan ditentukan setelah pemeriksaan ulang oleh petugas. 

“Intinya kita akan cek kembali secepatnya, apakah pasien itu harus dirawat inap atau dirawat jalan, sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Tapi yang jelas, kami akan koordinasikan segera dengan Puskesmas Karangtengah untuk menindaklanjuti,” kata Made.

Diberitakan sebelumnya, Yana Mulyana (47), tetangga korban, menceritakan awal mula gangguan jiwa di keluarga tersebut berawal dari Ai Yulianti (40) yang mengalami depresi setelah bercerai dengan suaminya beberapa tahun lalu.

“Pertama-tama sih dulunya normal. Cuma setelah pisah sama suaminya kurang lebih tujuh tahun lalu, setelah itu, sekitar enam bulan kemudian, mentalnya mulai terganggu,” ujar Yana saat ditemui di lokasi oleh Cianjur Ekspres pada Jumat 5 September 2025.

BACA JUGA:Program Dawala Disdukcapil Cianjur Sambangi Yayasan Rumah Pulih Jiwa

BACA JUGA:Bertahun-tahun Dipasung karena Alami Gangguan Jiwa, Seorang Perempuan di Cianjur Berhasil Dibebaskan dan Langs

Setelah itu, lanjut Yana, tak hanya Ai, dua adiknya yakni Asep Saepuloh (38) dan Rizki Nurpalah (33), juga kemudian mengalami kondisi serupa. Sementara satu adik lainnya, Sandi Pauji (34), yang sempat membaik, meninggal dunia 10 hari yang lalu.

“Kalau tidak salah ada 7 orang di rumah itu terdiri dari anak-anak Bu Ai dan adik-adiknya. Sekarang ada tiga orang di rumah itu yang terganggu mentalnya. Sementara anak-anak Bu Ai alhamdulillah sehat normal,” ungkapnya. (Cr1)

Sumber: