Gigi Sakit Tak Lagi Panik, Ada JKN!
Bagia Maulana Patah (24), salah satu warga Desa Ubrug, Kabupaten Sukabumi. --
SUKABUMI,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menjadi garda terdepan dalam menjamin akses layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.
Lewat pengelolaan oleh BPJS Kesehatan, program ini menghadirkan solusi kesehatan yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga mudah diakses. Ditambah dengan dukungan inovasi digital seperti Mobile JKN dan WhatsApp Pandawa (0811-8-165-165), peserta kini semakin dimudahkan dalam mengelola kepesertaan dan mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Hal ini dirasakan langsung oleh Bagia Maulana Patah (24), salah satu warga Desa Ubrug, Kabupaten Sukabumi. Sebagai peserta aktif JKN, Bagia mendapatkan pengalaman layanan kesehatan yang menyeluruh ketika mengalami sakit gigi beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Fraksi PKS Cianjur Sambut Baik Target Penerapan UHC Prioritas Mulai Juli 2025
BACA JUGA:Sekitar 650 Ruang Kelas SD dan SMP di Cianjur Rusak Berat
BACA JUGA:KONI Cianjur Daftarkan Atlet dan Official Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
“Waktu itu gigi saya nyut-nyutan, sakit banget. Ternyata lubangnya sudah cukup dalam. Saya langsung ke puskesmas bawa bukti kepesertaan JKN,” cerita Bagia.
Di puskesmas, Bagia diperiksa oleh dokter gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan awal dan pembersihan, dokter menyarankan agar ia mendapatkan perawatan penambalan yang memerlukan peralatan lebih lengkap di rumah sakit.
“Dokternya bilang perlu dirujuk ke rumah sakit karena harus ditambal. Saya langsung dikasih surat rujukan dan prosesnya cepat sekali,” ujarnya.
Bagia kemudian mendatangi rumah sakit rujukan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Ia mengaku tak mengalami hambatan sama sekali dalam proses administratif, cukup menunjukkan nomor kepesertaan JKN atau pakai KTP dan surat rujukan dari puskesmas.
“Saya pikir akan ribet, tapi ternyata di rumah sakit pun pelayanannya cepat. Saya langsung diperiksa dan dijadwalkan untuk penambalan,” jelasnya.
Prosedur penambalan dilakukan oleh dokter spesialis gigi dan berjalan lancar. Beberapa hari kemudian, Bagia kembali untuk melakukan kontrol dan memastikan tambalan giginya tidak mengalami masalah.
“Dokternya ramah dan profesional. Setelah tambal, saya kontrol dua kali lagi untuk pastikan hasilnya bagus. Semuanya ditanggung JKN, tanpa biaya sepeser pun,” katanya dengan penuh rasa syukur.
Bagia merasa sangat bersyukur karena perawatan yang dijalaninya benar-benar berkualitas dan menyeluruh. Baginya, JKN telah menjadi bentuk nyata kepedulian negara terhadap kesehatan warganya.
Sumber:
