CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan lahan belasan hektare di tiga lokasi berbeda untuk merelokasi warga yang rumahnya rusak diguncang gempa bumi.
Total kurang lebih ada 16 hektare, yaitu di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku 2 hektare, Desa Cipendawa Kecamatan Pacet 4 hektare dan Kecamatan Mande sekitar 10 hektare.
BACA JUGA:UMP Jabar 2023 Sudah Diumumkan, Lalu Berapa UMK Cianjur 2023?
"Untuk yang di Desa Sirnagalih (Lokasi Relokasi, red) sudah bisa action, yang dua (lokasi, red) lagi kita kaji dan insyaAllah bisa dikerjakan di sana," kata Bupati Cianjur Herman Suherman kepada Cianjur Ekspres usai melakukan pantauan udara lokasi bencana gempa menggunakan helikopter, Selasa (29/11).
Menurutnya, khusus di lahan relokasi Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku nantinya akan dibangun sebanyak 200 unit rumah tipe 36 dengan luas tanah 60 meter persegi.
Herman pun mengimbau kepada masyarakat yang lokasinya rawan bencana untuk bersiap-siap karena pemerintah juga akan mempersiapkan untuk relokasi dengan tempat yang lebih nyaman dan aman.
BACA JUGA:Pemkab Cianjur Sudah Terima Donasi Lebih dari 2 Miliar untuk Korban Gempa
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cianjur Ahmad Danial menjelaskan, pembangunan rumah bagi korban gempa di lahan relokasi Desa Sirnagalih berada di Kampung Pasirsembung, tepat di belakang kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur.
"Lokasinya berada di Desa Sirnagalih, tepat berada di belakang dinas LH," terang Ahmad Danial melalui sambungan telepon seluler, Selasa (29/11).
Menurut Danial, nantinya akan dilakukan pemetaan dan survei oleh tim yang terdiri dari Badan Geologi, PUPR, Perkimtan untuk mengecek kelayakan lokasi yang akan dibangun.
BACA JUGA:Adsuminta Menangis Jenazah Dua Keponakannya Ditemukan sedang Berpelukan
"Nanti ada tim survei yang mengecek kelayakan lokasi, seperti struktur tanahnya layak atau tidak nanti untuk dibangun," terang Danial.
Daniel menyebutkan, Pemkab Cianjur hanya menyediakan lahan, dan anggaran untuk pembangunannya bersumber dari APBN.
"Ini di luar anggaran bantuan rehab yang 50 juta, 25 juta, dan 10 juta kang. Anggaran ini dari Kementrian PUPR," ujar Danial.