BANDUNG, CIANJUR EKSPRES - Guna menjaga kestabilan Harga dan ketersediaan barang pokok di masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat sudah membangun Pusat Distribusi Provinsi (PDP).
Lokasinya di Jalan Raya Purwakarta-Subang km 14 kampung Cisantri, Desa Cilandak Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta dan memfasilitasi Sistem Resi Gudang (SRG) di 13 Kabupaten se-Jawa Barat yang merupakan hibah dari Bappepti Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Pemanfaatan Sistem Resi Gudang yang diantaranya terdapat di Kabupaten Purwakarta, Subang dan Cianjur sebagai upaya meningkatkan perdagangan berbasis produk dalam Negeri dan lokal pangan yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan regional, karena berhubungan langsung dengan petani dan UMKM yang ada di Wilayah Jawa Barat.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, dengan terbangunnya Pusat Distribusi Provinsi di Jawa Barat ini bisa memotong mata rantai yang terlalu Panjang, menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, diantaranya beras, minyak goreng, jagung, kedelai, telur ayam ras, tepung terigu, cabai, bawang merah dan bawang putih, daging ayam ras, gula, ikan segar, daging sapi dan barang kebutuhan pokok lainnya.
BACA JUGA:Wakil Bupati Cianjur Apresiasi PMI Berikan Pelayanan Bagi Korban Gempa
“Dengan keberadaan Pusat Distribusi Provinsi ini dalam rangka meningkatkan kemitraan antara petani, nelayan, peternak, koperasi, UMKM, pedagang pasar, dan mitra strategis lainnya serta ditugaskan pengelolaan kepada BUMD Provinsi Jawa Barat yang memiliki tugas pokok menangani ketahanan pangan yaitu PT Agro Jabar,” ujar Iendra belum lama ini.
Sementara untuk Sistem Resi Gudang yang dikelola oleh oleh 13 kabupaten se-Jawa Barat yaitu Kabupaten Subang, Cianjur 2 Gudang SRG, Indramayu, Garut, Bogor, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Ciamis 2 Gudang SRG.
“SRG sendiri dapat menjadi salah satu instrumen pengukuran ketersediaan stok regional dan nasional khususnya terkait bahan pangan seperti beras, gabah dan jagung. Melalui sistem tersebut, pemerintah dapat mengetahui ketersediaan komoditi di setiap daerah SRG, sehingga menjadi alat bantu bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait penyebaran dan ketersediaan bahan pangan,” jelas Iendra.
BACA JUGA:Musim Angin Dimanfaatkan Warga di Pacet Cianjur untuk Bermain Kolecer, Bisa Tidak Pulang Dua Hari
Sementara di lain kesempatan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjamin ketersediaan stok Barang kebutuhan bahan pokok pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional yaitu Natal Tahun 2022 dan tahun baru 2023.
Barang kebutuhan pokok secara umum aman terkendali terutama telur Ayam Ras dan minyak goreng. Stok distribusi lancar dan harga-harga pun masih relatif stabil.
“Jadi untuk Jawa Barat, kita jamin ketersediaan barang pokok aman juga alur distribusinya terkendali,” ujar Gubernur RK. (*)