Dewan Soroti Perbedaan Data Kerusakan Rumah Akibat Gempa di Cianjur

Senin 02-01-2023,08:08 WIB
Reporter : Moch Nursidin
Editor : Herry Febriyanto

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, Prasetyo Harsantoi, soroti adanya perbedaan data rumah rusak akibat gempa magnitudo 5,6 antara versi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Prasetyo mengatakan, dirinya mengetahui adanya perbedaan data antara rumah yang rusak ringan, sedang dan berat, pada saat rapat dengan Pemda di ruang rapat darurat DPRD Kabupaten Cianjur.

BACA JUGA:Wabup Cianjur: Kak Seto Bantu Pemulihan Trauma Korban Gempa

“Kalau versi BNPB ada sekitar 105 ribu rumah, sedangkan Pemda hanya sekitar 56 ribu rumah. Nah ini juga 100 perbedaannya. Ini tentu akan menjadi polemik ke depannya,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, melalui sambungan telepon seluler, Minggu (1/1).

Prasetyo berpesan, jangan sampai rumah warga yang terdampak, rusak ringan, sedang, berat, justru tidak masuk di dalam pendataan.

“Dan ini menjadi perhatian dari saya agar pendataan ini harus benar-benar menjadi perhatian, supaya penangananya juga nanti tidak menyalahi aturan dan tepat sasaran,” ungkapnya.

BACA JUGA:Resolusi Bupati Herman Suherman di 2023: Cianjur Bangkit dan Pulih

Selain itu, Prasetyo juga menyoroti lambatnya BPBD Kabupaten Cianjur di dalam menyalurkan dana bantuan gempa terkait dengan donasi yang sudah diterima.

“Kalau rapat terakhir kurang lebih hampir Rp32 miliar donasi yang sudah diterima oleh pemerintah kabupaten, tetapi baru Rp2 miliar sekian yang teralokasikan, yaitu untuk dapur umum, jemuran, dan tenda,” katanya.

“Nah ini saya menyoroti kenapa kok penyerapannya terlalu rendah, sedangkan di satu sisi pengungsi ini begitu urgen sekali untuk menerima bantuan, baik itu tenda, logistik, dan lain-lain,” tambahnya.

BACA JUGA:Tingkat Hunian Hotel di Cianjur Saat Malam Tahun Baru Berkisar 70-80 Persen

Prasetyo melanjutkan, apalagi saat ini musim hujan, cuaca sangat dingin sekali, masih banyak anak-anak, ibu-ibu yang tua renta masih tinggal di tenda.

“Dan itu sangat membahayakan kesehatan buat mereka dan menjadi perhatian buat saya. Untuk itu saya kemarin meminta ke BPBD untuk segera mengalokasikan palet bagi mereka yang masih di tenda agar kesehatan mereka ke depan itu masih baik,” ungkap dia.

Karena, menurut Prasetyo tidak baik buat mereka pengungsi tidur hanya beralaskan terpal dan kasur yang langsung bersentuhan dengan tanah. Karena menurutnya hal itu menjadi dampak buruk bagi para pengungsi.

Kategori :