Menhub Budi: Kita Perlu Karakter Baru Untuk Pemimpin Masa Depan Transportasi

Sabtu 18-05-2024,10:00 WIB
Editor : Herry Febriyanto

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan perlu karakter baru untuk menciptakan pemimpin masa depan di bidang transportasi. Karena itu, dibutuhkan pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai kemanusiaan, teknologi, dan digital.

Hal tersebut disampaikan Menhub saat memberikan arahan di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, Jumat 17 Mei 2024.

Pengarahan dari Menhub dihadiri oleh civitas akademika dari Poltekpel Surabaya, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya, Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun dan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.

"Kita memerlukan karakter dan dan skill baru untuk menciptakan pemimpin masa depan di bidang transportasi. Karena itu, dibutuhkan pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai kemanusiaan, teknologi, dan digital," ujar Menhub.

BACA JUGA:Imigrasi Surabaya Amankan WNA Diduga Pelaku Penyelundupan Manusia

Menhub juga menginstruksikan segera lakukan pembaharuan pada sekolah di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP). Pembaharuan meliputi pola pengasuhan, perubahan pemakaian seragam dan atribut sekolah, perubahan kurikulum dan kegiatan akademik hingga pengembangan karakater dan soft skill.

“Dengan pembaharuan ini diharapkan mampu menghilangkan tradisi kekerasan serta mencetak insan transportasi yang berkarakter dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” kata Menhub.

Plt. Kepala BPSDMP Subagiyo mengatakan, Kementerian Perhubungan terus melakukan evaluasi secara menyeluruh. Kemenhub juga membuka diri atas kritik, saran dan masukkan dari berbagai pihak sebagai upaya perbaikan pola pendidikan pada sekolah di bawah BPSDMP.

BACA JUGA:PPKn Beda dengan Pendidikan Pancasila, BPIP Terus Kuatkan Jaringan Melalui BTU Pendidikan Pancasila

Sebagai upaya resolusi menghilangkan tindak kekerasan di kampus, BPSDMP telah menyusun berbagai rencana aksi diantara membuat buku anti kekerasan di sekolah, mengoptimalkan kotak pengaduan, menghilangkan sebutan senior dan junior dalam bertegur sapa, serta memasang slogan "zero violence" secara masif.

"Kami juga menerapkan larangan tegas kegiatan-kegiatan yang selama ini terindikasi menjadi celah tindakan perundungan," tutur Subagyo.

Dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi dan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Prof. Wihana Kirana Jaya juga memberikan ilmu, pengalaman serta motivasi kepada civitas akademika Poltekpel Surabaya melalui sharing session. 

Kategori :