"Jadi mereka punya kemampuan yang sama dan kita harus berikan mereka kesempatan yang sama pula. Saya yakin kalau semua anak mendapatkan pendidikan seperti halnya di SLBN Cicendo itu mereka akan menjadi mandiri," tuturnya.
Bey menekankan pula bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk menghasilkan sebuah karya dari anak-anak berkebutuhan khusus.
"Jadi hanya keterbatasan secara fisik, tapi sebetulnya kemampuan mereka sama, seperti yang tadi maju itu Atala, bagus gambarnya, saya lihat gambar animasi bahkan sudah dapat HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), itu yang mesti diapresiasi," tandas Bey.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar Siska Gerfianti menambahkan bahwa tujuan dilaksanakannya Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat yang mengusung tema “Gali Potensi, Raih Prestasi“ adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa; peningkatan peran keluarga dalam pengasuhan anak, pencegahan perkawinan anak serta penurunan pekerja anak.
"Tujuan lainnya, mendorong pemerintah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan, dan media massa untuk melakukan kerja-kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak, dengan cara melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sektor masing-masing," ungkap Siska.
Siska juga menyampaikan, selain diperingati di Gedung Sate, berbagai kegiatan telah dilakukan DP3AKB Jabar dalam memperingati Hari Anak Nasional Ke-40, di antaranya webinar dengan tema “Stop Pornografi”, berbagai lomba antara lain lomba inovasi program kerja forum anak daerah dan lomba mini vlog day in my life.
Kemudian program “JAWARA” Jumat Berbagi Bersama Wargi Jawa Barat ke Panti Asuhan serta Stopan Jabar (Stop Perkawinan Anak di Jawa Barat).(*)