Oleh karena itu, lanjutnya Hendra, kami bertanya-tanya mengapa KPU tidak menyediakan jasa penerjemah bahasa isyarat, ini malah pasangan calon yang bawa sendiri.
“Kalau urat malu komisioner KPU Kabupaten Cianjur belum putus, dengan kejadian ini harusnya KPU Cianjur malu dan dengan lembut meminta maaf kepada masyarakat Cianjur,” katanya.
BACA JUGA: Baru Mulai, Sejumlah Kader Partai Demokrat Cianjur Mendadak Alihkan Dukungan
BACA JUGA: Bey: Mari Wujudkan Pemilihan Gubernur Jabar 2024 sebagai Pesta Demokrasi Damai dan Sportif
“Ini jangan dianggap remeh oleh komisioner KPU khususnya oleh divisi sosialisasi, jangan sampai terulang kembali di kemudian hari. Kan anggaran hibah untuk Pemilu itu luar biasa besar, masa sih gak bisa menganggarkan untuk jasa penerjemah bahasa isyarat,” tertera.