Kawan PRB Cianjur Laksanakan Rakor Rutin di Kawasan Perkebunan Teh Sarongge

Kawan PRB Cianjur Laksanakan Rakor Rutin di Kawasan Perkebunan Teh Sarongge

Tim siaga bencana yang tergabung dalam Kumpulan Relawan Pengurangan Risiko Bencana (Kawan PRB) foto bersama usai gelar rapat kordinasi dan papajar (makan bersama) di kawasan Perkebunan Teh Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet. Sabtu (15/2/2025). (Foto:--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kumpulan Relawan Pengurangan Risiko Bencana (Kawan PRB) Kabupaten Cianjur, melaksanakan rapat kordinasi (rakor) rutin berkala di kawasan Perkebunan Teh Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Sabtu (15/2/2025).

Mengangkat tema "Maju dan Tumbuh Bersama, Menuju Masyarakat Tangguh Bencana", kegiatan dihadiri puluhan anggota dari delapan desa dan dua kecamatan, yakni Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Pacet serta empat organisasi.

"Empat organisasi tersebut tiga diantaranya dari organisasi disabilitas, seperti PPDI, HWDI dan WDAK. Kemudian dari Pramuka Kwarran Cugenang," kata Ketua Kawan PRB Kabupaten Cianjur, Budi Santoso kepada wartawan, Sabtu 15 Februari 2025.

Budi menjelaskan, kegiatan rapat kordinasi rutin tim siaga bencana digelar setiap bulan dengan berbagai macam agenda. Khusus pada rapat kordinasi kali ini, kami sepakat memutuskan bahwa rapat kordinasi ke depannya akan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

BACA JUGA:Anggota GAIB 212 Cianjur Diimbau Jaga Keamanan dan Ketertiban Selama Bulan Ramadan

BACA JUGA:Gelar OKK, PWI Cianjur Tekankan Soal Kode Etik Jurnalistik

"Rapat kordinasi diputuskan akan dilaksanakan tiga bulan sekali, pertimbangannya karena waktu dan kegiatan masing-masing anggota yang cukup padat, karena anggota Kawan PRB kebanyakan dari perangkat desa," jelasnya.

Budi mengatakan, keberadaan Kawan PRB dapat memberikan andil yang cukup besar ketika terjadi bencana, baik di wilayah Kabupaten Cianjur maupun luar wilayah Kabupaten Cianjur.

"Kami siap berkontribusi terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana, termasuk masyarakat yang terkena musibah di luar Cianjur, seperti ke Sumedang dan Bandung. Termasuk emergency response ke Cianjur Selatan," ujarnya.

Kepala Desa Ciputri, Nia Novi Hertini mengatakan, tim siaga bencana (TSB) Desa Ciputri terbentuk atas dasar komitmen bersama antara NGO Yakkum Emergency Unit (YEU) dengan Desa Ciputri, pasca kita mengalami bencana gempa bumi tahun 2022.

BACA JUGA:Modus Ganjal ATM di Cianjur Terungkap, Satu Pelaku Ditangkap, Tiga Masih Buron

BACA JUGA:Oknum Guru Cabul di Cianjur Tidak Kooperatif dan Sempat Menghilang Selama Sebulan

"TSB ini bentukan Desa Ciputri yang nantinya bisa berkolaborasi dengan tim relawan siaga bencana lainnya, seperti Retana. Sementara jumlah TSB sendiri berjumlah sebanyak 51 orang," katanya.

"Kemudian, tugas TSB diantaranya melakukan sosialisasi tanggap bencana seperti di sekolah sekolah," tambahnya.

Sumber: