JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai Presiden Prabowo Subianto perlu melakukan reformasi struktural demi stabilitas ekonomi jangka panjang.
Sarannya itu merespons laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan pada level 5,1 persen sepanjang periode pemerintahan Prabowo. Angka ini jauh di bawah target Prabowo yang ingin mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen. “Reformasi struktural diperlukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia,” kata dia dalam webinar di Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober 2024, IMF membahas proyeksi ekonomi, inflasi, transaksi berjalan, investasi, dan tingkat pengangguran di Indonesia. BACA JUGA:Rupiah Tergelincir Seiring dengan Menurunnya Ekspektasi Pemotongan FFR BACA JUGA:Wamentan Minta Badan Gizi tak Memaksakan Susu dalam Menu Makan Gratis Meskipun inflasi diperkirakan tetap stabil, IMF mencatat bahwa pengangguran masih relatif tinggi dan investasi belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu, Awalil menyarankan agar Prabowo melakukan reformasi, utamanya pada kebijakan sektor riil untuk mendorong investasi dan produktivitas tenaga kerja. “Menurut saya, jangan mengejar 8 persennya, tetapi mengejar kualitas pertumbuhan ekonominya. Jika pemerintahan Prabowo ini bisa membuat rata-rata pertumbuhan 6 persen yang sangat berkualitas, baru kita bisa bicara soal 8 persen di prioritas keduanya,” ujar dia. Senada dengan Awalil, Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Teuku Riefky berpendapat perbaikan kualitas institusi menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) penting bagi pemerintahan Prabowo Subianto untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. BACA JUGA:3 Keuntungan Buka Tabungan BRI Simpedes Usaha Buat Para Pengusaha Mikro BACA JUGA:Diberdayakan BRI, Bisnis Klaster Petani Salak Ini Melejit! Dia melanjutkan, perbaikan institusi dapat mendorong produktivitas hingga penciptaan lapangan kerja. Hal ini diyakini dapat menjadi salah satu pendongkrak kinerja ekonomi hingga mencapai pertumbuhan 8 persen. Di sisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan rasio pajak dan kualitas belanja. Dengan mendorong kedua hal ini, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi disinyalir bakal positif.Prabowo Perlu Reformasi Struktural Demi Stabilitas Jangka Panjang
Rabu 30-10-2024,08:00 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi
Kategori :
Terkait
Rabu 30-10-2024,09:00 WIB
Ekonom: Makan Bergizi Gratis Punya Potensi Ekonomi yang Besar
Rabu 30-10-2024,08:00 WIB
Prabowo Perlu Reformasi Struktural Demi Stabilitas Jangka Panjang
Minggu 27-10-2024,19:00 WIB
BI Tekankan Bauran Kebijakan Hadapi Ketidakpastian di Forum IMF-WB
Sabtu 26-10-2024,20:21 WIB
Pemdes Sukamanah Cianjur Fokus Penuntasan Pembangunan Jalan Sepanjang 2,6 Kilometer
Kamis 24-10-2024,17:34 WIB
ATR/BPN Mulai Lakukan Pendataan Lahan Program Tiga Juta Rumah
Terpopuler
Selasa 29-10-2024,19:33 WIB
Ganggu Lingkungan, Warga Desa Campaka Cianjur Tolak Pembangunan Peternakan Ayam
Selasa 29-10-2024,20:58 WIB
Polres Cianjur Tangkap Tiga Tersangka Polisi Gadungan: Terinspirasi Reality Show
Selasa 29-10-2024,15:30 WIB
3 Keuntungan Buka Tabungan BRI Simpedes Usaha Buat Para Pengusaha Mikro
Selasa 29-10-2024,18:30 WIB
Logistik Surat Suara Pilkada 2024 Tiba di Gudang KPU Cianjur
Rabu 30-10-2024,07:36 WIB
Polres, Kodim 0608 dan Pemkab Cianjur Kolaborasi Laksanakan Simulasi Program Makan Bergizi Gratis
Terkini
Rabu 30-10-2024,09:00 WIB
Ekonom: Makan Bergizi Gratis Punya Potensi Ekonomi yang Besar
Rabu 30-10-2024,08:30 WIB
Puluhan Pelaku Usaha Jabar Diberi Peluang Produknya Tembus ke China
Rabu 30-10-2024,08:00 WIB
Prabowo Perlu Reformasi Struktural Demi Stabilitas Jangka Panjang
Rabu 30-10-2024,07:36 WIB
Polres, Kodim 0608 dan Pemkab Cianjur Kolaborasi Laksanakan Simulasi Program Makan Bergizi Gratis
Rabu 30-10-2024,07:35 WIB