Psikolog Bagikan Kiat Memotivasi Anak Menunaikan Ibadah Puasa

Selasa 25-02-2025,16:30 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Psikolog anak dan keluarga Sani B. Hermawan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia membagikan kiat untuk memotivasi anak menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

Karena belum sepenuhnya memahami kewajiban umat Islam berpuasa pada bulan Ramadhan, anak-anak biasanya masih membutuhkan motivasi dari luar untuk menunaikan ibadah puasa.

Sani menyampaikan bahwa orang tua bisa menawarkan hadiah atau memberikan penghargaan kepada anak untuk memotivasi mereka berpuasa.

"Misalnya, anak boleh memilih berhasil setengah hari, nanti dia misalnya boleh (diberi hadiah) dengan uang, boleh dengan barang yang dia suka," katanya kepada Antara, Senin 24 Februari 2025.

BACA JUGA:Dokter Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Anak

BACA JUGA:Persiapan Moral Sebelum Menikah Agar Tidak Ada Ghosting dan KDRT

"Tapi, tentunya ada kesepakatan di awal. Jadi enggak melulu masalah hadiah, tapi itu  reward supaya anak senang dan itu diperbolehkan," ia menambahkan.

Hadiah yang ditawarkan untuk memotivasi anak berpuasa bisa berupa uang atau barang, seperti buku atau mainan yang dapat merangsang kreativitas anak.

Sani menyarankan orang tua memberikan hadiah sesuai dengan kesanggupan, tidak perlu berlebihan.

"Memang baiknya itu nanti ada hitungannya dan dikasihnya di ujung, bukan di hari itu. Kalau di hari itu, takutnya anak juga udah  ngerasa puas dan enggak termotivasi lagi," kata Sani.

BACA JUGA:3 Metode Untuk Mengatasi GTM Pada Anak Baru Mulai MPASI

BACA JUGA:Katun Bordir Bolong Jadi Tren Yang Paling Dicari Untuk Lebaran

Selain menawarkan hadiah, menurut dia, orang tua perlu mendukung upaya anak menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Dalam hal ini, orang tua bisa memberikan apresiasi pada pencapaian anak dalam upaya menunaikan ibadah puasa, seperti bangun dini hari untuk sahur.

"Yang penting anak itu dikasih  reward karena usahanya, bukan lalu langsung hasilnya," kata Sani.

"Karena, menurut saya kalau anak sudah melakukan usaha dengan baik, maka anak itu akan merasa terhargai atau terakui bahwa dia udah mulai usaha puasa," katanya.

BACA JUGA:Dokter Sebut Pemenuhan Gizi Berperan Cegah Penyakit Kronis

BACA JUGA:Guru Besar UI: Obesitas Penyebab Utama Munculnya Berbagai Penyakit

 

 

Bulan puasa bisa dijadikan sebagai momentum untuk mengajarkan anak berdisiplin serta membangun kebersamaan keluarga.

Selama Ramadhan, orang tua bisa mengajarkan anak untuk disiplin bangun sahur, berbuka puasa pada waktunya, dan shalat berjamaah.

Rutinitas sahur, berbuka puasa, dan shalat berjamaah bersama keluarga harapannya dapat menumbuhkan semangat anak untuk berpuasa dan memperkuat hubungan di antara anggota keluarga.

Dengan demikian, seiring dengan bertambahnya usia anak-anak akan punya motivasi dari dalam diri untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan tanpa iming-iming hadiah dari orang tua.

Kategori :