Sehingga setelah penyuluhan itu, mereka secara sadar berkomitmen untuk merubah perilakunya. Jadi bukan top down (dari atas ke bawah), cuma kita bottom up (dari bawah ke atas) berusaha menyentuh kesadarannya. Itulah esensi dari pendidikan,” tuturnya.
Selain meluncurkan Program Waste Education Center, SICC juga sedang merancang untuk membangun Integrated Waste Management atau pengelolaah sampah terpadu.
BACA JUGA:Tak Kunjung Dibangun, Kantor Kecamatan Warungkondang Ngontrak di Rumah Warga
BACA JUGA:Yonif Raider 300/Brajawijaya dan Cianjur Ekspres Kolaborasi Gelar Lomba Mancing
“Ini langkah konkret kami, saat ini kami baru punya alat pengelola sampah organik manual. Kita sekarang mau menyiapkan insinerator (untuk mendaur ulang sampah plastik), kemudian juga ada biogas. Ini masih cita-cita, kami sedang berupaya mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, termasuk tadi hadir dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup),” kata Dera.
Harapannya, kata Dera, SICC pada Tahun 2026 bisa menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain yang ingin melakukan studi tiru atau belajar tentang waste education center di Jawa Barat.
“Makanya kami pakai istilah center, harapannya di 2026 sekolah-sekolah yang lain bisa melakukan studi tiru ke kami, bagaimana mewujudkan waste education center di sekolah,” katanya.
“Jadi indikator Waste Education Center berjalan dengan baik, bahwa dalam waktu kedepan produksi sampah kami menurun. Bahkan 2026 tidak ada sampah dari lingkungan kami yang keluar,” ujar Dera menambahkan.