Sambut Ramadan, Santri dan Pelajar Pesantren Nailulmuna Cianjur Bersihkan Masjid

Rabu 26-02-2025,16:49 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Menjelang bulan puasa Ramadan 1446 H, santri Pondok Pesantren Nailulmuna yang berlokasi di Kampung Pasirhayam, RT 02/RW 06, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, menggelar tradisi tahunan berupa bersih-bersih pondok dan masjid.

Usai melaksanakan bersih-bersih pondok atau biasa disebut kobong dan masjid, para santri melanjutkan tradisi tahunan ini dengan melaksanakan ziarah kubur dan ditutup dengan makan bersama. 

Rohis Pondok Pesantren Nailulmuna, Fajar Ardiansyah (20), mengatakan, kegiatan bersih-bersih masjid dan pondok kemudian dilanjutkan dengan ziarah kubur ke makam pendiri pondok pesantren, merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dalam rangka menyambut Ramadan.

“Sebelum Ramadan, kami mulai dengan bersih-bersih dulu, baik di dalam pondok, masjid, maupun di halaman sekitar yang biasa digunakan warga. Setelah itu, kami ziarah ke makam pendiri pondok pesantren. Baru setelah itu ada makan bersama,” kata Fajar, Rabu 26 Februari 2025.

BACA JUGA:Sekolah Islam Cendekia Cianjur Luncurkan Program Waste Education Center

BACA JUGA:Asda II Kabupaten Cianjur Ungkap Penyebab Perbedaan Harga Komoditas

Menurutnya, tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya. Berbeda dengan kebiasaan di tempat lain yang umumnya langsung mengadakan acara makan bersama atau ngeliwet.

Setelah itu, lanjut Fajar, para santri diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing untuk sahur pertama bersama keluarga. Namun mereka wajib kembali ke pondok untuk mengikuti buka puasa pertama bersama.

“Santri diperbolehkan pulang dulu untuk sahur pertama dengan orang tua, tapi nanti saat buka puasa pertama harus kembali ke pesantren. Karena selama Ramadan, para santri akan menjalani kegiatan penuh di pondok dan tidak diperkenankan keluar,” kata Fajar.

Fajar menjelaskan, selama bulan puasa Ramadan, santri di Pesantren Nailulmuna akan mengikuti kegiatan khusus yang disebut Pasaran, yaitu mengaji kitab kuning.

BACA JUGA:Komisi D DPRD Cianjur Dukung Larangan Sekolah Adakan Studi Tour

BACA JUGA:Selama Puasa Ramadan, Pemkab Cianjur Larang Tempat Hiburan Malam Beroperasi

Kitab kuning yang dikaji, seperti Jawahirul Kalamiah, Sulamu Taufiq, Khulasoh Nurul Yaqin, Rohbiyah, dan lain-lain. "Biasanya, ngaji (kita kuning) dimulai setelah salat Subuh berjamaah sampai pukul 06.30 WIB, lalu lanjut lagi setelah salat Dzuhur, Asar, dan setelah salat Tarawih, bisa sampai jam 23.00 WIB atau bahkan tengah malam," jelasnya.

Fajar mengatakan, sebagian besar santri di Pesantren Nailulmuna adalah pelajar SMP, dengan sistem pendidikan yang menggabungkan salafiyah dan modern melalui SMP Nailulmuna.

Kategori :