Cianjurekspres.net - Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cianjur untuk berkontribusi konkret terhadap pemberdayaan masyarakat desa. "Dengan program SMK Membangun Desa, kita berharap ada kontribusi konkret dari sekolah terhadap pemberdayaan masyarakat desa. Dalam hal ini kita dengan SMK pasti membutuhkan fasilitasi peningkatan kompetensi dan mungkin mendistribusikan fasilitas dan prasarana," ujar Koordinator Kemitraan, Pengembangan Inovasi dan TIK BBPPMPV Pertanian Cianjur, Iip Ichsanudin kepada cianjurekspres.net usai kegiatan Dies Natalis ke 1 Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Rabu (27/1/2021). Menurutnya, geliat sektor pertanian di Cianjur sejauh ini secara umum relatif bagus. Hanya saja jelas Iip, sekarang yang diperlukan adalah stimulasi lebih jauh terkait bagaimana SMK merespon hal tersebut dan menerapkannya di masyarakat. "Dengan stigma sekolah vokasi penyumbang pengangguran terbesar, kita akan jawab itu dengan pertanian. Karena produk pertanian tidak akan selesai sampai dunia ini berakhir," katanya. Lebih lanjut, Iip mengungkapkan, terdapat sebanyak 26 SMK Pertanian negeri dan swasta di Kabupaten Cianjur. Pihaknya pun saat ini sedang melakukan penelusuran lulusannya bersama teman-teman jejaring SMK. "Apakah mereka langsung ke dunia pertanian, menjadi pengusaha pertanian, menjadi petani atau justru keluar dari rel itu, tidak menutupkemungkinan," tandasnya. Terkait dengan minat untuk masuk sekolah pertanian, Iip mengatakan pernah melakukan penelitian secara nasional animonya berada di angka 10 persen kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Tetapi kurun waktu 2018 sampai 2019 ada peningkatan kurang lebih 3 persen. "Makanya kita optimis untuk tahun ini mungkin kita bisa menarik itu semua. Apalagi di situasi pandemi bisa lari lompat ke angka 25 persen. Mudah-mudahan bisa seperti itu, khususnya di Cianjur dengan lahan luar biasa," katanya. Sebagai contoh program SMK Membangun Desa, tambah Iip, salah satu SMK di daerah selatan Cianjur berkomitmen siap bersama-sama membuka lahan kurang lebih 80 hektar untuk tanaman kopi serta tanaman palawija lainnya. "Makanya kita berinisiatif punya inovasi mendekat ke SMP. Pendidikan pertanian harus dimulai sejak dini dari SD mendekat ke SMP. Sehingga mereka sudah punya bayangan bahwa pertanian itu asik. Tantangan ini kita tawarkan tanggal 3 atau 4 Februari 2021 dalam webinar bahwa pendidikan vokasi pertanian menyenangkan," pungkasnya.(hyt)
BBPPMPV Pertanian Dorong SMK Berkontribusi Konkret Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rabu 27-01-2021,07:11 WIB
Editor : herry
Kategori :