Petani Ikan Waduk Cirata Tuntut Menteri KKP Cabut Pernyataan Terkait Kandungan Merkuri
Salah seorang petani tengah memberi makan ikan di KJA, di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Mochammad Nursidin)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Para pembudidaya keramba jaring apung (KJA) di kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, menyatakan keberatan atas pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono yang menyebut ikan hasil budidaya di waduk tersebut mengandung merkuri dan tidak layak konsumsi.
Ketua Umum Pembudidaya KJA Cirata, Edi Supiandi alias Ujang Dakum, menilai pernyataan tersebut sangat merugikan para petani ikan. Dia dan para Pembudidaya lainnya berencana melakukan audiensi dengan DPRD hingga DPR RI guna menyampaikan keberatan dan meminta klarifikasi langsung dari Menteri KKP.
"Kami sudah bermusyawarah dan sepakat akan mengajukan audiensi ke DPRD dan DPR RI agar bisa mengundang Pak Menteri. Atau kalau bisa, Pak Menteri datang langsung ke Cirata, lihat dengan mata kepala sendiri," kata dia kepada wartawan, Sabtu 5 Juli 2025.
Menurutnya, data hasil uji laboratorium tahun 2023 menunjukkan bahwa ikan hasil budidaya di Cirata masih layak dikonsumsi dan tidak mengandung merkuri seperti yang disebutkan.
BACA JUGA:Pernyataan Menteri KKP Sulut Kemarahan Petani Ikan Cirata
BACA JUGA:Sebanyak 30 Koperasi Desa Merah Putih di Cianjur Sudah Kantongi NIB
"Kalau memang ada kandungan merkuri, mari kita kaji bersama. Tapi kami punya dasar bahwa ikan Cirata aman dikonsumsi," tuturnya.
Para petani juga terus melakukan upaya mandiri untuk menjaga kelestarian waduk, termasuk membersihkan sampah dan eceng gondok secara manual maupun dengan alat mesin. Namun, mereka mengakui upaya tersebut belum sepenuhnya efektif karena keterbatasan sarana dan dukungan.
"Petani tidak tinggal diam. Kami terus berusaha membersihkan waduk secara otodidak. Tapi kami juga butuh dukungan dan solusi, bukan hanya pernyataan yang bisa mematikan usaha kami," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, hingga saat ini belum ada kunjungan langsung dari pihak Kementerian KKP ke lokasi, meskipun sempat terdengar bahwa setelah pernyataan Menteri, dinas-dinas terkait mulai mengambil sampel air dari waduk.
BACA JUGA:Anggota Komisi IV DPRD Cianjur Tekankan Program Sekolah Rakyat Tepat Sasaran
BACA JUGA:Rem Blong, Truk Seruduk Dua Kios dan Tiga Kendaraan di Cianjur
"Kalau gulung tikar, sudah ada. Tapi untuk pindah usaha itu tidak mudah. Modal kami kecil, dan keahlian kami hanya di budidaya ikan. Maka kami harap, Pak Menteri bisa tarik pernyataannya dan duduk bersama kami untuk mencari solusi," pungkasnya.
Sumber:
