Banner Disway Award 2025

SDN Ciawitali Cianjur Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Tenda Beratap Terpal

SDN Ciawitali Cianjur Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Tenda Beratap Terpal

Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Riset, dan Teknologi KNPI Kabupaten Cianjur, Endang Sutanto, saat menyambangi kondisi ruang belajar SDN Ciawitali yang hanya beratapkan terpal dan dinding terbuat dari bambu. (Foto: Istimewa)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kondisi SDN Ciawitali di Kampung Ciawitali, Desa Bojongkaso, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur sangat memprihatinkan. Sejak bangunan sekolah ambruk pada 2024, para siswa terpaksa menempuh pembelajaran di ruang darurat beratapkan terpal dan berdinding bambu.

Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Riset, dan Teknologi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Cianjur, Endang Sutanto, mengatakan seluruh ruang kelas sudah tidak bisa dipakai sejak tahun lalu. Akibatnya, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 digabung menjadi satu ruangan darurat dengan fasilitas sangat terbatas.

“Tidak ada satu pun ruang kelas yang layak dipakai. Anak-anak belajar di bawah terpal yang panas saat siang dan bocor ketika hujan. Kalau hujan ya kehujanan, kalau panas ya kepanasan kan terpal itu sudah panas ya kalau kena cahaya matahari. Bahkan, kalau hujannya deras sejak malam, biasanya besoknya dipastikan libur karena becek, bocor gitu,” katanya saat dihubungi Cianjur Ekspres via telepon, pada Minggu 14 September 2025.

Menurutnya, jumlah siswa terus menurun dari 30 orang pada 2024 menjadi hanya 15 orang tahun ini. Penurunan itu, kata dia, bukan karena minat belajar berkurang, melainkan banyak orang tua yang memilih memindahkan anaknya ke sekolah lain yang lebih layak.

BACA JUGA:Aktivitas Belajar di SDN Cibaregbeg 1 Cianjur Berjalan Normal Pasca Kebakaran

BACA JUGA:Aktivitas Belajar di SDN Cibaregbeg 1 Cianjur Berjalan Normal Pasca Kebakaran

“Ya mungkin kan emang kelas 6 nya sudah pada lulus, tapi tahun ini yang daftar posisi kelas 1 itu cuma 1 orang saja. Sekarang saja guru di SD tersebut hanya dua orang. Pemerintah selalu berdalih jumlah siswanya sedikit, padahal faktanya siswa jadi berkurang karena sekolahnya tidak layak. Pendidikan itu hak semua warga, bukan hadiah dari Pemerintah. Jadi apapun alasannya, harus dipenuhi,” ujar Endang.

Dia menambahkan, SDN Ciawitali digabungkan atau dimerger dengan SDN Budi Setra yang jaraknya cukup jauh. Namun, kebijakan itu tidak menjadi solusi karena kegiatan belajar tetap dilakukan di bangunan lama dengan kondisi darurat.

“Statusnya sekarang kelas jauh dari SDN Budi Setra, tapi kenyataannya anak-anak tetap belajar di bangunan ambruk dengan terpal. Jadi merger bukan solusi. Kami mendorong agar status SDN Ciawitali dikembalikan, lalu dibangunkan fasilitas yang layak,” katanya.

Lanjutnya, bahkan beberapa siswa terpaksa dipindahkan oleh orang tuanya ke wilayah Sukabumi demi bisa sekolah.

BACA JUGA:Hanya Ditopang Dua Bilah Bambu, Atap Ruang Kelas SDN Bojongherang Cianjur Rawan Ambruk

BACA JUGA:Pohon Tumbang Timpa Kelas SDN Sukasari Campaka, Enam Siswa Terluka

“Bahkan, beberapa siswa di sini dipindahkan gitu sekolahnya ke wilayah Sukabumi, dan akses nya pun sangat rawan, jadi anak-anak itu menyeberang rakit atau jembatan ke wilayah Sukabumi demi bisa sekolah,” katanya.

Dia juga menyoroti akses menuju sekolah yang sulit dijangkau, terutama saat musim hujan, jalan rusak dan bahaya.

Sumber: