ITB Luncurkan Teknologi Penjernih Air di Cianjur

ITB Luncurkan Teknologi Penjernih Air di Cianjur

TEKNOLOGI : Institut Teknologi Bandung melalui lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat berikan teknologi penjernih air untuk warga Desa Cinangsi.(Cianjur Ekspres)--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat berikan teknologi penjernih air untuk warga, terutama petani di aliran Sungai Citarum di Kabupaten CIANJUR

Alat tersebut tersebut juga menunjang program Citarum Harum.

BACA JUGA:Harga Sayuran di Petani Hortikultura Naik, Stok Menipis

Meski masih dalam bentuk prototype, alat costructed wetland tersebut diharapkan mampu membuat warga mendapatkan air bersih tanpa tercemar kimia.

Di Cianjur, alat tersebut pertama kali dikenalkan pada warga di Kampung Tarikolot, Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon.

BACA JUGA:Wakil Bupati Cianjur Jagokan Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar

"Ini merupakan program ITB untuk menyukseskan program Citarum Harum. Constructed Wetland ini dapat membatu warga menjernihkan air sungai dan menyaring kandungan kimia, sehingga air yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Dr Tri Desmana Rachmildha, Ketua Pusat Pemberdayaan Desa (P2D) ITB, Minggu (20/11).

Kadus Tarikolot Kecamatan Cikalongkulon, Dede Triswanda, mengaku bersyukur dengan adanya program edukasi dalam mengolah air tersebut, sebab warga bisa mendapatkan air bersih dan layak melalui constructed Wetland.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi

Apalagi, warga Desa Cinangsi yang mayoritas petani bisa menggunakan air yang telah dijernihkan sebagai inlet sistem aquaponik.

"Jadi selain untu kebutuhan sehari-hari, air yang telah dijernihkan juga bisa untuk budidaya ikan tanpa khawatir airnya teremar zat kimia, sehingga ikan yang dihasilkan lebih sehat," ucapnya.

BACA JUGA:Brings MSMEs Indonesia to the World, Sinergi BRI dan Kemenkop UKM bawa UMKM Lokal Tampil di G-20

Dia juga berharap air yang dihasilkan dari constructed Wetland tersebut terus diuji agar bisa dikonsumsi masyarakat.

"Untuk langsung diminum itu kita harus lakukan uji lab terlebih dahulu. Tapi sekarang saja sudah sangat bersyukur, dan saya berharap constructed Wetland ini dapat di duplikasi oleh banyak masyarakat dan program Citarum Harun ini dapat berdampak pada lingkungan," pungkasnya.

Sumber: