Olah Sampah Jadi Listrik, Jabar Bikin Proyek Terbesar di Indonesia

Olah Sampah Jadi Listrik, Jabar Bikin Proyek Terbesar di Indonesia

KERJA SAMA ENERGI: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Energy Transition Day dan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Dirut PLN Darmawan Prasodjo terkait penyediaan tenaga listrik dari TPPAS Regional Legok Nangka di Bali, Senin (1/11/2022).--

BACA JUGA:Ini Kesaksian Warga saat Terjadi Gempa Magnitudo 5.6 di Cianjur

Kerja sama luar negeri tersebut yaitu kolaborasi dengan Kedutaan Amerika Serikat tentang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan peluang kerja sama berkaitan dengan investasi untuk lingkungan di Jawa Barat. 

“Ini mengenai pengolahan sampah menjadi waste to energy,” jelas Prima Mayaningtias. 

Kerja sama lainnya yaitu dengan Denmark untuk pengolahan fly ash and buttom ash (produk sisa dari pembakaran batu bara) untuk industri. Ada pula kerja sama dengan Singapura dan Amerika bagaimana membuat smart city dari berbagai aspek lingkungan. 

“Jadi kerja sama itu termasuk dalam penataan ruang, RTRW, maupun rencana RDTR-nya,” katanya. 

BACA JUGA:PKS Cianjur Siapkan 1.000 Tabung Gas Elpiji 3kg untuk Disalurkan ke Posko Pengungsian

Menurut Prima, hal tersebut menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Mengingat, negara lain ikut konsen terhadap pembangunan dan pengembangan Jawa Barat. Mereka menilai, Jabar memiliki potensi yang sangat besar. 

“Jawa Barat kan jumlah penduduknya paling banyak di antara provinsi lain di Indonesia. Serta pembangunannya cukup pesat sehingga membuat mereka ingin ikut serta menjadi bagian dari pembangunan di Jabar,” katanya. 

Tak kalah pentingnya, berkaitan dengan pengelolaan sampah, DLH Jabar memiliki program pengembangan TPPAS (Tempat Pengolahan Pembuangan Akhir Sampah) Regional. Terdapat 3 proyek besar yaitu pengelolaan TPPAS Cirebon Raya, Legok Nangka, dan Lulut Nambo.

“Untuk Legok Nangka, sekarang sedang lelang internasional. Dari hasil prakualifikasi, ada dua konsorsium internasional yang ikut lelang dan mudah-mudahan bisa kita umumkan pada triwulan pertama tahun 2023 mendatang,” jelasnya.

BACA JUGA:Soal Area Patahan Aktif Cugenang, Bupati Cianjur: Rencana untuk Penghijauan dan Serapan

Ia sedikit membocorkan hasil pemenang lelangnya yakni konsorsium yang akan menggunakan sistem waste to energy. Dari kemungkinan tersebut, pihaknya harus memastikan listik yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah di Legok Nangka dibeli PT PLN sesuai Peraturan Presiden 35 Tahun 2018. 

“Alhamdulillah, Gubernur Ridwan Kamil bersama Direktur PLN sudah menandatangani kesepakatan tersebut di Bali bulan lalu. PLN akan membeli dari proses waste to energy di TPPAS Legok Nangka,” ujarnya. 

Selain itu, pihaknya juga memiliki program open technology. Di mana pengelolaan sampah berbasis aplikasi. Salah satunya aplikasi bernama Octopus. 

“Pada aplikasi ini, bagi yang menyimpan atau mengambil atau mengelola sampah untuk didaur ulang sudah ada 2.000 an pelestari (pemungut sampah, Red) dan pengguna aplikasi sebanyak 16 ribuan,” ujarnya. 

Sumber: