Bupati Sebut Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Jadi 602 Jiwa

Bupati Sebut Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Jadi 602 Jiwa

ILUSTRASI PEMBERSIHAN: Menggunakan alat berat, aparat gabungan dibantu warga terus membersihkan puing-puing bangunan yang ambruk akibat gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11) lalu. Bencana tersebut mengakibat 602 jiwa meninggal dunia dan ribu--

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES - Bupati CIANJUR, Herman Suherman menyebut korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 berdasarkan data yang valid serta by name by address sebanyak 602 jiwa. 

Herman menyebut, data di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga akan diubah mengikuti data Pemkab Cianjur.

BACA JUGA:Warga di Cianjur Perbaiki Jalan Kabupaten Gunakan Dana Patungan

Terkait dengan data yang berbeda antara versi data dari BNPB dan data Pemkab Cianjur, Herman mengungkapkan, juga sudah dilakukan rapat dengan BNPB. Dan hasilnya sudah tidak dipermasalahkan.

“Ketika rapat dengan BNPB, itu sudah clear tidak dipermasalahkan. Karena pada saat mereka lagi riweuh, masyarakat itu boro-boro melaporkan, mereka lebih memikirkan tenda, memikirkan makanan dan sebagainya,” kata Herman kepada wartawan, Rabu (14/12).

Sehingga, lanjut Herman, pada saat Pemkab Cianjur mengajukan uang kerohiman ke Kementerian Sosial, pihaknya mendata mulai dari RT, RW, kepala desa dan camat setempat.

BACA JUGA:Tinggal di Posko Pengungsian, Anak-anak SD Diajari Berhitung hingga Menggambar

“Dan akhirnya seperti ini. Bahkan dari BNPB itu kemarin sebetulnya bukan 602. Dan itu sisanya saya anulir karena by name by address nya tidak jelas. Sehingga yang valid itu 602. Dan juga barusan sudah kroscek dengan BNPB tidak ada masalah, karena daftarnya yang ada di lapangan,” katanya.

“Tinggal kita validasi data di website BNPB. Jadi permasalahan ini sudah clear tidak ada masalah. Mau berapapun yang penting by name by addrress di lapangan betul-betul ada,” kata Herman menambahkan.

Herman kembali menegaskan, sebanyak 602 korban jiwa yang meninggal akibat gempa, data tersebut merupakan data yang real di lapangan.

BACA JUGA:Banyak Data Rancu, Tim Teknis akan Kroscek Ulang Kerusakan Rumah Korban Gempa

“Tadi sudah clear. Nah kita website BNPB, kan sudah jelas nama, alamat, dan sebagainya dan juga jenis kelamin, meninggalnya kapan, termasuk kartu kematian itu sudah jelas,” jelas Herman.

Herman menjelaskan, sebanyak 602 jiwa tersebut merupakan data real yang meninggal akibat gempa bumi Cianjur. Ada yang meninggal dan langsung dikuburkan, ada yang meninggal di pengungsian, dan sebagainya.

“Data itu semuanya yang meninggal akibat gempa bumi, walaupun di pengungsian mereka juga akibat gempa bumi. Karena sakit shock, ada yang luka-luka, tapi meninggalnya tidak pada hari H nya, tapi dalam rangka perawatan, terus meninggal,” ungkap Herman. 

Sumber: