Sebanyak 143 KK Terdampak Gempa Tuban

Sebanyak 143 KK Terdampak Gempa Tuban

ilustrasi gempa.(pixabay)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,JAKARTA - Sebanyak 143 kepala keluarga (KK) di Wilayah Jawa Timut terdampak bencana gempa yang terjadi dan berpusat di Kabupaten Tuban pada Jumat 22 Maret 2024.

Hal tersebut berdasarkan laporan yang dirangkum Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu 23 Maret 2024 pukul 00.20 WIB.

Rinciannya, sebanyak 10 kepala keluarga terdampak gempa di Kabupaten Tuban, Kabupaten Gresik 130 kepala keluarga, Kabupaten Pamekasan satu kepala keluarga dan Kota Surabaya dua kepala keluarga.

BNPB menyebutkan, kejadian gempa tersebut mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan. Tercatat empat unit rumah rusak berat, empat unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak ringan di Kabupaten Tuban.  

BACA JUGA:Gerebek Balapan Liar, Polisi Amankan Dua Sepeda Motor yang Ditinggal Pemiliknya

Selain itu terdapat satu balai desa alami kerusakan cukup parah dan satu fasilitas ibadah alami rusak ringan, serta satu kandang milik warga roboh akibat guncangan gempa.

Sementara itu di Kabupaten Gresik, terdapat 19 unit rumah rusak berat, 61 unit rumah rusak sedang dan 50 unit rumah rusak ringan. Termasuk sejumlah fasilitas umum juga alami kerusakan, seperti dua fasilitas pendidikan rusak ringan, satu fasilitas pendidikan rusak sedang. Lalu dua masjid rusak berat, satu musala rusak sedang, satu masjid rusak ringan, satu kantor desa dan satu gedung perkantoran rusak ringan, serta RSUD Umas Mas’ud Sangkapura rusak ringan.

Sedangkan di Kabupaten Pamekasan, tercatat satu unit rumah warga alami rusak ringan. 

BACA JUGA:Batas Akhir 31 Maret 2024, Sri Mulyani Imbau Masyarakat Laporkan SPT Pajak

Pun demikian di Kota Surabaya, terdapat dua unit rumah warga alami rusak ringan, RS Unair dan RSUD M Soewandhi alami kerusakan ringan. Sementara itu RSUD Soetrasno di Kabupaten Rembang turut terdampak yang sebabkan pasien dievakuasi keluar gedung.

BPBD setempat hingga kini masih terus melakukakan penanganan darurat bencana, antara lain melakukan pendataan dan monitoring di sejumlah lokasi, kemudian mendirikan tenda pengungsian di halaman RS Unair Surabaya. 

Termasuk mengirimkan personil menuju pusat gempa di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal dengan membawa kendaraan roda dua, tenda pengungsi, terpal plastik, makanan siap saji guna melakukan penanganan lebih lanjut di wilayah tersebut.

Sumber: bnpb.go.id