Bupati Sebut Cianjur Posisi ke-13 Kasus DBD di Jabar, Dinkes Luncurkan Jumat Cantik

Bupati Sebut Cianjur Posisi ke-13 Kasus DBD di Jabar, Dinkes Luncurkan Jumat Cantik

Bupati Cianjur, Herman Suherman saat menghadiri gebyar pemberantasan sarang nyamuk dengan Gerakan Jumat Cantik di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jumat 19 April 2024.(Herry Febriyanto/Cianjur Ekspres)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebut bahwa Kabupaten Cianjur berada di peringkat ke-13 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat. 

Herman mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur kurang lebih 600 kasus DBD selama periode Januari-Maret 2024 dengan enam orang meninggal dunia. 

"Sebelum yang terjangkit semakin banyak, saya perintahkan Dinas Kesehatan agar melakukan Jumat Bersih yang sekarang menjadi program Jumat Cari dan Musnahkan Jentik (Jumat Cantik)," katanya kepada wartawan usai Launching Gerakan Jumat Cantik di Kantor Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jumat 19 April 2024. 

BACA JUGA:PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

Dirinya berharap dengan kegiatan seperti ini dapat mengingatkan masyarakat Cianjur pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya. 

"Ada beberapa langkah, pertama yang terjangkit (DBD,red) sekarang cepat sembuhkan. Kedua, bersih-bersih dan melakukan fogging, serta yang ketiga sosialisasi untuk meminimalisir penyakit DBD," ucap Herman.

Dirinya juga mengapresiasi Kecamatan Cugenang yang seluruh desanya sudah memiliki alat fogging. Herman pun mengimbau agar desa-desa lain bisa mengikuti hal serupa. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal, berharap, kegiatan Jumat Cantik ini tidak hanya di Kelurahan Sayang saja, melainkan juga diikuti kelurahan atau desa yang ada di Cianjur. Dimana nantinya akan di evaluasi dan monitoring oleh setiap Puskesmas. 

BACA JUGA:Dolar AS Sentuh Rp16.000, Pemkab Cianjur Harus Lakukan Langkah Antisipasi Tangani Inflasi

"Output-nya membentuk budaya bersih yang dilaksanakan minimal satu minggu sekali dengan tagline Jumat Cantik (Jumat Cari dan Musnahkan Jentik)," katanya kepada wartawan di lokasi kegiatan. 

Dia mengungkapkan, hasil evaluasi dari Januari-Maret 2024 terdapat 526 kasus DBD di Kabupaten Cianjur yang utamanya tersebar di kecamatan-kecamatan padat penduduk. 

"Kalau untuk yang meninggal ada enam orang dan kelompok usia paling dominan 5-14 tahun atau usia sekolah," kata Yusman. 

Sehingga kata Yusman, melalui gerakan Jumat Cantik ini semua kepala sekolah bisa mengajak siswa dan siswinya agar melaksanakan bersih-bersih sebagai bagian dari budaya anak sekolah. 

 

Sumber: