Mengkhawatirkan, Siswa SDN Parungponteng Cianjur Belajar di Kelas Nyaris Ambruk

Mengkhawatirkan, Siswa SDN Parungponteng Cianjur Belajar di Kelas Nyaris Ambruk

Atap plafon ruang kelas SDN Parungponteng Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, tampak bolong akibat sudah rapuh dan membutuhkan perbaikan. (Foto: Dede Sandi Mulyadi/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Satu ruang belajar di Sekolah Dasar (SD) Parungponteng Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur kondisinya rusak parah.

Kondisi tembok yang sudah retak dan bagian atap yang bolong membuat pihak sekolah dan orangtua siswa khawatir dengan keadaan ruang belajar tersebut.

"Orangtua siswa berharap kepada pemerintah agar segera memperbaiki ruang kelas yang sudah tidak layak, karena takut sewaktu-waktu bagian material bangunan yang sudah rapuh jatuh dan menimpa siswa yang sedang belajar," kata Ketua Komite SDN Parungponteng, Dede Abidin beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Nadiem: Gerakan Merdeka Belajar Membawa Dampak Positif Bagi Pendidikan Indonesia

Menurutnya, para orangtua kerap mengeluhkan kondisi kelas yang sudah rapuh terutama di bagian atap karena khawatir ada material yang jatuh sehingga mengancam keselamatan para siswa yang sedang belajar.

"Untuk menjaga keselamatan anak didik dari hal-hal yang tidak diinginkan, satu ruang kelas yang kondisinya rusak parah diminta dikosongkan karena sudah tidak layak dan berbahaya," ujarnya.

Kepala SDN Parungponteng Dadang Suganda menjelaskan, ruang kelas yang rusak akibat dihantam angin kencang beberapa waktu lalu, akibatnya beberapa genteng jatuh menimpa plafon.

BACA JUGA:Aturan Baju Adat Jadi Seragam Sekolah, Disdikpora Cianjur: Sampai Saat Ini Belum Menerapkan Itu

"Selain itu, akibat kondisi material bangunan yang sudah rapuh," jelasnya.

Akibat atap plafon tertimpa genteng, lanjut Dadang, saat hujan turun atap plafon bocor, dan akibat tembok dinding retak terjadi perubahan pada bagian kusen jendela sehingga menyebabkan kaca jendela pecah. 

"Dua lokal (ruang kelas) masih digunakan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) oleh siswa kelas 3 yang berjumlah 27 murid, dan satu ruang lagi digunakan oleh siswa kelas 4 yang berjumlah 36 murid," terang Dadang.

BACA JUGA:Disdikpora Cianjur Upayakan Guru Honorer Terima Gaji Layak

Dadang mengaku sudah mengajukan permohonan bantuan berupa proposal kepada pemerintah untuk perbaikan fisik gedung sekolah. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan.

"Dinas PUPR dan Disdikpora Kabupaten Cianjur, sudah melakukan pengontrolan beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Sumber: