Meningkat, Kasus DBD di Jabar Tembus 21.530 Kasus

Meningkat, Kasus DBD di Jabar Tembus 21.530 Kasus

Tembus 21.530 kasus, penyebaran DBD di Jabar terus meningkat. (Foto: Pixabay)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,BANDUNG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat dilaporkan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, saat ini  kasus DBD telah mencapai 21.530 kasus dengan angka kematian sekitar 177 orang.

 Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar Rochady mengatakan, semakin tingginya kasus DBD di Jabar dikarenakan adanya perubahan iklim.

 

Dia menjelaskan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia khususnya Jabar sedang memasuki perubahan cuaca dari El Nino menjadi El Nina.

BACA JUGA:Jabar Jadi Provinsi Terbaik Pertama dalam SPM Awards 2024

 

“Perubahan ini akan membuat cuaca menjadi sangat panas di siang hari, sehingga membuat nyamuk menjadi semakin aktif menggigit dan mempercepat masa inkubasi ekstrinsik karena nyamuk menjadi cepat bertelur, kemudian hujan pada sore hari yang menyebabkan meningkatkan jumlah genangan air,” katanya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Kamis (25/4).

 

 

 

Selain faktor tersebut, Rochady juga menambahkan penyebab lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

 

 

“Ini (gerakan PSN) belum membudaya di lingkungan masyarakat. Karena sampai saat ini, pemahaman masyarakat dalam pengendalian DBD hanya berfokus pada fogging padahal fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” ungkapnya.

BACA JUGA:Dinkes Jabar Ambil Sampel Penyebab Utama Keracunan di Cijati Cianjur

 

Oleh karena itu, agar kasus DBD di Jabar tidak semakin meningkat, Rochady mengaku pihaknya saat ini sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke seluruh kabupaten/kota di Jabar, agar segera meningkat upaya pencegahan.

 

“Pemerintah Provinsi (Jabar) telah membuat surat edaran tentang antisipasi peningkatan kasus dan kematian akibat DBD. Nah saat ini pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terus berupaya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai PSN 3M Plus dengan berbagi kegiatan edukasi, karena surat edaran dari pak gubernur juga sudah terbit, sehingga diharapkan lintas sektor juga berperan dalam membantu menurunkan kasus DBD sesuai tupoksinya,” ucapnya.

Selain itu, Rochady juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih aktif lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar.

BACA JUGA:Polisi: Pembangunan Tol Cigatas Jadi Solusi Kemacetan di Garut

 

 

“Jadi masyarakat dihimbau untuk memastikan lingkungan di sekitarnya selalu bersih dari jentik nyamuk. Selain itu, jika masyarakat atau keluarganya mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, muntah terus menerus, hingga sulit bernapas atau bernapas dengan cepat, itu diharapkan segera ke fasyankes agar bisa ditangani secara dini dan menghindari terjadinya kematian,” pungkasnya. (San)

Sumber: