Kloter Kedua Jemaah Haji Cianjur Tiba di Asrama Kemenag

Kloter Kedua Jemaah Haji Cianjur Tiba di Asrama Kemenag

Ratusan jemaah haji asal Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Kloter JKS 22 tiba di Asrama Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur, Desa Bojong, Kecamatan Cianjur pada Rabu, 3 Juli 2024.(Rikzan RA/Cianjur Ekspres) --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Ratusan jemaah haji asal Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Kloter JKS 22 tiba di Asrama Haji Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur, Desa Bojong, Kecamatan Cianjur pada Rabu, 3 Juli 2024.

Di kelompok terbang (kloter) ke dua dari Kabupaten Cianjur tersebut terdiri dari 430 jemaah haji dan delapan petugas haji daerah (PHD). Jumlah tersebut berkurang dua orang karena terdapat dua jemaah yang meninggal di Tanah Suci Mekkah.

"Semua jemaah haji pulang dalam kondisi sehat. Namun jumlah kepulangan berkurang dua karena meninggal di Tanah Suci yakni Hobsiah (72) jemaah asal Kecamatan Kadupandak dan Neneh (87) jemaah asal Kecamatan Pacet," kata Kasi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Cianjur, Rian Fauzi. 

BACA JUGA:Raih WTP 12 Kali Berturut-turut, Kinerja Perumdam Tirta Mukti Cianjur Peringkat Keenam di Jabar

Sementara, untuk jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air, kesehatannya akan dipantau oleh puskesmas setempat selama 21 hari ke depan. Jika ada yang butuh penanganan, maka biaya pnegobatan pun akan digratiskan selama 14 hari setelah kepulangan.

"Kesehatan para jemaah yang tiba akan diawasi oleh puskesmas. Petugas kesehatan mengunjungi rumah-rumah jemaah haji secara berkala," jelasnya.

Selain itu, Kemenag memperketat proses pemulangan pasca kasus kecopetan yang menimpa jemaah haji asal Desa Cipeuyeum, Kecamatan haurwangi pada kepulangan Kloter 07 pada Selasa, 25 Juni 2024 lalu.

Kini, penjemput harus masuk melalui pintu belakang Asrama Haji dan bukan dari gerbang depan. Hal itu juga dilakukan untuk mencegah kemacetan di Jalan Raya bandung.

"Kita perketat lagi keamanan karena pada pemulangan Kloter 07 kemarin ada jemaah haji dan penjemput yang alami kecopetan. Para penjemput juga harus lewat belakang agar tak macet di Jalan Raya bandung," jelasnya.

Sebelumnya, Rian mengatakan terdapat dua jemaah haji asal Cianjur yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Pada Rabu, 19 Juni 2024 lalu seorang jemaah haji asal Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak, Hobsiah binti Oim Okin (72) juga dinyatakan meninggal dunia di RS Mecca Medical Center. 

"Meninggal karena sakit. Saat akan berangkat Armuzna beliau alami syok kardiogenik dan sempat dirawat di RS Mecca Medical Center," ungkap Rian.

Lalu Neneh binti Iking (87) jemaah haji asal Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet yang meninggal di kamar hotel di Mekkah diduga karena sakit pada Jumat, 21 Juni 2024.

"Kesehatannya menurun dan langsung mendapat perawatan oleh dokter. Saat akan dipindahkan ke RS, ibu Neneh lebih dulu meninggal dunia. Kita belum mendapat keterangan resmi karena sakit apa," kata Rian.

Sumber: