Disway dan B-Universe Jalin Kerjasama, Kolaborasi Media Jadi Strategi Adaptasi Perubahan Zaman

Disway dan B-Universe Jalin Kerjasama, Kolaborasi Media Jadi Strategi Adaptasi Perubahan Zaman

Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita saat datang ke Kantor Jabar Ekspres.(jabarekspres.com) --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Disway dan B-Universe telah menjalin kerja sama dalam industri media. Hal itu sebagai salah satu strategi dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.

Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengungkapkan, pihaknya kini telah menjadi bagian dari keluarga besar Disway. “Saya klaim bahwa sekarang sudah jadi bagian Disway,” ucapnya saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Sabtu (4/8).

Ikatan itu telah terjalin selepas kontrak kerja sama resmi yang dilakukan pada Malam Apresiasi Satu Inspirasi yang diadakan B universe di hotel Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7) lalu. 

BACA JUGA:Peringati Hari Pengayoman ke-79, Imigrasi Cianjur Gelar Layanan Paspor Simpatik

Kolaborasi itu menyatukan jaringan media B-Universe dan Disway untuk mengambil peran dan pengaruh dalam ekosistem jurnalistik ataupun media di tanah air. Targetnya, jaringan 400 media bisa terbentuk dalam dua tahun ke depan. Dan sekarang sudah ada 285 media.

Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, kolaborasi itu juga bagian dari langkah memperkuat media. Agar bisa bertahan dalam menghadapi perkembangan zaman. 

“Kolaborasi ini agar media semakin kuat,” ucapnya dalam kehadirannya bersama bakal Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi itu.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Tunggu Keputusan KIM Soal Pendampingnya di Pilgub Jawa Barat 2024

Sementara itu Dedi Mulyadi juga menekannya pentingnya adaptasi yang dilakukan oleh industri media saat ini. Menurutnya media sering lupa akan pergerakan segmen pasar yang dimiliki. 

“Segmen pasar akan selalu berubah, yang lama akan pergi dan akan muncul segmen baru,” tuturnya.

Dedi melanjutkan, salah satu tantangan saat ini adalah pesatnya media sosial di masyarakat. Baginya, media perlu adaptasi dan perlu mempertahankan jati diri. 

“Media yang konsisten akan selalu punya segmen pasar, sementara yang tidak konsisten tidak akan punya,” tegasnya.

Dedi juga berpesan bahwa media jangan hanya mengandalkan kejutan dalam menghadirkan informasi. Iapun punya harapan besar bahwa media bisa turut serta dalam merubah atau mendidik pikiran masyarakat. Khususnya di Jawa Barat.

Sehingga berita yang diporduksi adalah berita yang membantu membentuk pola pikir masyarakat. 

Sumber: