Bantuan Mesin Pengolahan Mudahkan Perajin Tempe 'Gempa' di Cugenang

Bantuan Mesin Pengolahan Mudahkan Perajin Tempe 'Gempa' di Cugenang

Kelompok perajin tempe 'gempa' di Kampung Sarampad RT 03/RW 02, Desa Sarmpad, Kecamatan Cugenang saat menerima bantuan mesin pengolahan. (Foto: Bisri Mustofa/CIANJUR EKSPRES)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kelompok perajin tempe di Kampung Sarampad RT 03/RW 02, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan mesin pengupas kedelai. 

Diharapkan dengan adanya mesin tersebut bisa menambah produksi dan menghasilkan kualitas tempe yang sarat dengan gizi.

"Alhamdulillah bantuan mesin pengupas kulit kedelai ini sangat membantu kami dalam melakukan produksi tempe. Yang tadinya kita lakukan dengan manual, adanya mesin ini bisa lebih cepat dalam melakukan pengupasan," kata ketua kelompok perajin tempe, Ai Solihat.

Selama ini, dalam melakukan pembuatan tempe selalu dilakukan dengan kelompok dan mengandalkan tenaga manual. Adanya bantuan mesin pengupasan kedelai ini bisa mempermudah dan menambah produksi.

BACA JUGA:Kemenimipas dan Yayasan Arridho Salurkan 15000 Paket Bantuan Sembako di Cianjur dan Sukabumi

BACA JUGA:Polres Cianjur Gilas Ribuan Botol Miras dan Knalpot Brong dengan Alat Berat

"Tentunya setelah adanya bantuan mesin ini kita tidak lagi terlalu capek dalam mengupas dan mengolah kedelainya. Kita bisa lakukan dengan mesin dan tentunya jumlah produksinya juga bisa meningkat," paparnya.

Fasilitator kelompok perajin kedelai, Rina Soegino mengungkapkan, bantuan mesin untuk produksi tempe tersebut salah satu upaya untuk memberdayakan para korban gempa melalui produksi tempe berkualitas tinggi, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan kemandirian ekonomi.

"Dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan keunggulan produk, berkomitmen untuk menjadi motor

penggerak perubahan positif di tengah komunitas yang tangguh dan kreatif," paparnya.

BACA JUGA:700 Personel Gabungan Disiagakan dalam Operasi Lodaya 2024 di Cianjur

BACA JUGA:Baharkam Polri, FKDB dan Kelompok Tani Makmur Desa Jamali Kolaborasi Tanam Jagung Hibrida

Ia percaya, tempe bukan sekadar produk, tetapi simbol kekuatan, harapan, dan kebangkitan masyarakat Cianjur. "Bersama-sama, kami melangkah

menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh makna," katanya.

Sumber: